Telah dibahas pada episode pertama
bahwa DOTS adalah singkatan dari Directly
Observed Short Course Treatment. Intinya pemberian obat jangka pendek
dengan pengawasan langsung, dengan lima komponen utama yang benar-benar harus
dilaksanakan, yaitu:
- Secure political commitment, with adequate and sustained financing
- Ensure early case detection, and diagnosis through quality-assured bacteriology
- Provide standardized treatment with supervision, and patient support
- Ensure effective drug supply and management
- Monitor and evaluate performance and impact
Kalau boleh kita ambil kata kuncinya
saja, maka lima komponen tersebut adalah (1) komitmen politis, (2) Penemuan
kasus secara bakteriologis, (3) pengobatan dengan strategi DOTS, (4) Manajemen
suplai/logistik dan (5) Monitoring dan evaluasi.
KOMITMEN
POLITIS DAN PROGRAM
Bila "posisi" kelima komponen tersebut kita
“mainkan” maka bisa kita ringkas menjadi dua pilar utama yaitu
"komitmen politis" dan "komitmen teknis" untuk melaksanakan program sesuai
kesepakatan global.
Posisi komitmen politis amat penting karena program
pengendalian TB yang merupakan program jangka panjang (setidaknya sesuai visi
“a world free of TB” pada tahun 2050) tidak akan terlaksana tanpa dukungan
anggaran yang berkesinambungan yang ditetapkan secara legal oleh pemangku kebijakan terutama di daerah.
Kita lihat pada gambar di bawah, bahwa
TB dapat dikendalikan hanya dengan cara:
1. Menemukan
penderita sebanyak-banyaknya dan menyembuhkan sebanyak-banyaknya. Dalam hal ini
kita sepakat untuk menemukan minimal 70 persen dan mengobati miniman 85 persen
dari yang ditemukan
2. Pengobatan
menggunakan obat yang sudah standar selama 6-8 bulan (FDC), dengan strategi DOTS dan
dukungan penderita untuk taat
Oleh sebab itu perlu suplai logistik
obat dan reagensia yang cukup dan tidak terputus. Untuk itu perlu dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala, antara lain terhadap penatalaksanaan
penderita dan manajemen logistik.
AKSES
UNIVERSAL
Visi kita adalah eliminasi TB dari
dunia. Tidak ada cara lain kecuali harus mampu mencapai “Universal Access” untuk
penemuan dan pengobatan penderita. Idealnya ditemukan semua, diobati semua dan
sembuh semua. Pasti bukan sesuatu yang mudah.
Merujuk pada seri tulisan
UNIVERSAL ACCESS bahwa syarat pertama yang harus dipenuhi adalah “Availability” sarana pelayanan yang secara fisik dan
keuangan dapat dijangkau serta secara sosiokultural dapat diterima. Barulah kita bisa mimpi untuk mencapai
“coverage” seperti yang diharapkan. Disini kita menghadapi perilaku mencari
pengobatan (health seeking behavior) oleh masyarakat yang dipengaruhi banyak faktor dan perlu diarahkan.
Setelah coverage kita amankan maka kita harus mampu menjamin efektifitas pengobatan, yaitu semua provider kesehatan konsekwen dan konsisten menggunakan FDC dengan strategi DOTS untuk pengobatan TB. Alurnya dapat dibaca pada gambar di
bawah.
Banyak barrier yang menghambat
perjalanan penderita menuju ke tempat pelayanan DOTS. Barrier tersebut berada di dua
tempat: Yang satu ada di penderita dan masyarakat, sedang satunya lagi ada di
sistem kesehatan itu sendiri. Dapat dirujuk ke posting BARRIER PENGHALANG KESEMBUHAN TB PARU (1) dan (2) dengan bagan seperti gambar di bawah.
PENUTUP
Strategi DOTS saja, dengan lima
komponennya belumlah mampu mengendalikan TB secara keseluruhan. DOTS hanya sekedar
strategi pengobatan: Obat kombinasi yang standar (FDC: Fixed Drug Combination),
melalui pengawasan langsung (DOT: Directly Observed Treatment) dengan dukungan penderita dan Jangka pendek (Short
Course: selama 6-8 bulan).
Dengan analogi permainan sepakbola,
pejuangan melawan TB ibarat sudah di depan gawang lawan. Justru tantangan menjadi semakin berat.
Dalam hal ini antara lain adanya MDR-TB dan
XDR-TB, TB-HIV, Belum semua provider kesehatan menggunakan strategi DOTS,
Kemitraan belum digalang secara optimal, penelitian untuk TB masih kalah
prioritas dengan yang lain, demikian pula sistem kesehatan sendiri belum
terlalu solid.
Hal-hal ini semua selanjutnya dikemas dalam strategi
pengendalian TB yang kita semua sudah kenal dengan nama: THE STOP TB STRATEGY.
TULISAN INI ADALAH
EPISODE KE 7 (TERAKHIR) DARI 7 TULISAN
Rujukan bacaan
A Guide to Developing Knowledge,
Attitude and Practice Surveys: Annex A, Cough to Cure Pathway (WHO, 2008)
No comments:
Post a Comment