Telah
disampaikan pada tulisan-tulisan sebelumnya bahwa Sel CD4 berperan sebagai
koordinator sistem imun. Celakanya Sel CD4 juga merupakan sasaran utama HIV.
HIV merusak sel-sel CD4 sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi porak-poranda.
Berbeda
dengan bakteri, misalnya Mycobacterium tuberculosis yang berkembang-biak dengan
membelah diri, maka HIV sebagai retrovirus butuh sel hidup untuk memperbanyak dirinya.
Sel yang jadi sasaran adalah sel-sel CD4. HIV akan menempel di Sel CD4,
memasuki dan menggunakannya sebagai mesin fotokopi untuk memperbanyak diri.
Replikasinya begitu cepat, bisa mencapai jutaan setiap harinya, sekaligus
merusakkan Sel CD4 yang digunakan sebagai host atau inang.
REPLIKASI HIV DI
DALAM SEL CD4
Merujuk www.niaid.nih.gov/
proses replikasi HIV meliputi 7 tahap sebagai berikut:
1.
HIV
menempelkan diri (fusi) ke sel inang yang dalam hal ini adalah Sel CD4
2. Setelah
berfusi, selanjutnya RNA HIV, enzim reverse transkriptase dan integrase serta
protein-protein virus lainnya memasuki sel inang (CD4)
3.
DNA
Virus terbentuk dengan batuan enzim reverse transkriptase
4. DNA
Virus bergerak ke nucleus Sel CD4 dan dengan bantuan enzim integrase berintegrasi
dengan DNA sel inang (CD4)
5. Virus
RNA baru digunakan sebagai genom (genetik informasi) RNA untuk membuat protein
virus
6. Virus
RNA baru dan protein bergerak ke permukaan sel dan terbentuklah virus muda yang
baru
7. Virus
HIV baru dimatangkan oleh enzim protease yang dilepas dari protein HIV, dan
siap memasuki sel CD4 lainnya.
Tayangan youtube sekitar
5 menit di bawah dapat memberi gambaran replikasi HIV dalam 3 dimensi. Bagus
dan dramatik.
KESIMPULAN
Replikasi HIV bisa
jutaan kali setiap harinya. Virus yang sudah matang akan mampu menginfeksi dan
merusak sel-sel CD4 yang masih sehat, dan pada gilirannya sistem kekebalan
tubuh akanb hancur luluh. HIV positif pun akan berkembang menjadi AIDS.
Mengetahui tahapan-tahapan
dalam siklus replikasi amat penting, salah satunya adalah sebagai titik tangkap
untuk menciptakan obat guna melawan HIV. Misalnya:
1. Obat untuk menghambat fusi sehingga HIV tidak mampu
memasuki Sel-sel CD4 sehingga tidak bisa memanfaatkan sebagai mesin fotokopi
2. Obat untuk menghambat enzim integrase sehingga DNA virus
yang dibuat dengan bantuan enzim reverse transkriptase tidak bisa berintegrasi
dengan DNA sel inang (CD4)
3. Dewasa ini obat-obat yang menggunakan nucleoside
inhibitor atau non-nucleoside Reverse Transkriptase-inhibitor untuk menghambat
enzim reverse transkriptase dan obat-obat yang mengandung protease inhibitor
untuk menghambat aktifitas enzim protease adalah bagian dari ART standar.
Kemampuan kita
mem-blok setiap tahapan dalam replikasi virus merupakan langkah maju untuk
pengendalian HIV/AIDS
TULISAN TERKAIT
Rujukan Bacaan:
1 comment:
sangat membantu^^
Semangat, blog ini sangat bermanfaat^^
Post a Comment