MDGs DAN ATM

Gambar 1. Goal ke 6 MDGs
Dari 8 sasaran MDGs maka pengendalian HIV/AIDS, Tuberkulosis dan Malaria secara khusus masuk dalam goal ke 6 dengan 3 target: 6a, 6b dan 6c sebagai berikut:
 
Target 6a: Pada tahun 2015 penyebaran HIV/AIDS berhenti dan menurun.
 
Target 6b: “Akses universal” untuk semua yang membutuhkan pengobatan HIV/AIDS pada tahun 2010 dan
 
Target 6c: Insidens penyakit malaria dan penyakit utama lainnya (dalam hal ini Tuberkulosis) berhenti dan menurun pada tahun 2015.
 
Masing-masing target mempunyai indikator sebagai alat ukur keberhasilan. Guna mencapai sasaran tersebut berbagai macam upaya terpadu harus dilakukan. Secara ringkas upaya-upaya untuk mengendalikan HIV/AIDS, Tuberkulosis dan Malaria adalah sebagai berikut:
 
Gambar 3. Goal ke 6 MDG: HIV/AIDS, Tuberkulosis dan Malaria
 
HIV/AIDS
 
Sesuai target 6a dan 6b, maka intinya adalah informasi, edukasi, upaya pencegahan serta pemberian pelayanan mulai dari testing, konseling dan pengobatan:

1.    Mencegah penularan oleh virus HIV: Hal ini dapat dilakukan dengan perubahan perilaku yang berisiko menularkan atau tertular ke perilaku yang tidak berisiko. Oleh sebab itu akses kepada komoditas pencegahan perilaku berisiko tersebut harus ditingkatkan. Disamping intervensi kepada perilaku berisiko maka upaya pencegahan penularan dari ibu ke anak, penyediaan darah transfusi yang aman, pencegahan penularan di pelayanan kesehatan harus ditingkatkan secara maksimaL 

2.    Ketersediaan tempat pelayanan yang bermutu harus diperluas. Hal ini akan membuka akses bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan.

3.    Memberikan pelayanan dan dukungan terbaik bagi anggota masyarakat yang hidup dengan HIV/AIDS dan keluarganya. 

4.   Meningkatkan akses untuk memperoleh pelayanan testing dan konseling sehingga masyarakat tebih mudah untuk mengetahui “HIV statusnya”, selanjutnya dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan baik bagi yang HIV positif maupun negatif

5.   Memperkuat sistem pelayanan kesehatan guna menjamin mutu pelayanan dan kesinambungan program

6.    Meningkatkan sistem informasi HIV/AIDS termasuk surveilans, monitoring dan evaluasi.

 Adapun indikator yang digunakan dalam program pengendalian HIV/AIDS ini adalah:

1.    Prevalensi HIV pada populasi umur 15-24 tahuN 

2.    Penggunaan kondom pada “hubungan seks berisiko” yang terakhir 

3.    Proporsi populasi umur 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif yang benar tentang HIV/AIDS

4.    Proporsi populasi dengan infeksi HIV tingkat lanjut yang mendapatkan pengobatan dengan obat anti retrovirus (ARV)

 
TUBERKULOSIS

Walau penurunan insidens TB berjalan lambat, pada umumnya hampir semua negara di dunia sudah “on track” dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian menjadi separuhnya pada tahun 2015. Untuk pengendalian Tuberkulosis di Indonesia bahkan sudah berhasil mencapai sasaran milenium. Guna mempertahankan dan menuntaskan masalah tuberkulosis maka 6 strategi utama pengendalian Tuberkulosis harus benar-benar dilaksanakan secara berkesinambungan:

1.    Perluasan dan peningkatan pengobatan dengan DOTS (Directly Observed Treatment Short Course) yang berkualitas. 

2.    Memberikan perhatian khusus kepada TB/HIV, Multi-drug Resistance TB (MDR TB) serta kebutuhan warga miskin dan kelompok rentan lainnya

3.    Berkontribusi untuk memperkuat sistem kesehatan berbasis pelayanan kesehatan dasar (Primary Healt Care)

4.    Melibatkan semua pemberi pelayanan kesehatan

5.    Memberdayakan penderita Tuberkulosis dan masyarakat melalui kemitraan

6.    Meningkatkan penelitian

Adapun indikator utama dalam mengukur keberhasilan pengendalian Tuberkulosis adalah:

1.    Prevalensi dan kematian yang terkait dengan tuberkulosis

2.    Proporsi kasus tuberkulosis yang dideteksi dan diobati dengan DOTS

 
MALARIA
 
Dalam pengendalian Malaria, sasaran WHO dan the Roll Back Malaria Partnership adalah menurunkan angka kesakitan Malaria menjadi separuhnya pada tahun 2010 dengan tujuan mencapai target MDGs pada tahun 2015. Perhatian khusus perlu diberikan pada wanita hamil dan anak-anak. Ada tiga strategi utama untuk mengendalikan Malaria yaitu:

1.    Pencegahan dengan Long Lasting Insecticidal Nets (LLIN) atau kelambu berinsektisida dengan daya tahan lama 

2.    Pencegahan dengan Indoors Residual Spraying (penyemprotan dengan insektisida

3.    Pengobatan segera dengan obat anti Malaria yang efektif

 Adapun indikator untuk mengukur keberhasilan program pengendalian Malaria adalah:

1.    Prevalensi dan kematian yang berhubungan dengan malaria 

2.    Proporsi anak umur di bawah lima tahun yang tidur dengan menggunakan kelambu berinsektisida 

3.    Proporsi anak umur di bawah lima tahun yang diobati dengan obat anti Malaria secara benar


KESIMPULAN

Kunci utamanya adalah menjaga supaya tidak sakit dengan melakukan upaya-upaya promotif dan preventif. Bagi yang sakit harus bisa didiagnosa secara cepat dan mendapat pengobatan yang bermutu. Dengan demikian rantai penularan bisa diputus.

Supaya bisa terlaksana diperlukan sistem kesehatan yang kuat dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini dapat dibaca lebih lanjut pada tulisan-tulisan dalam “home”

Gambar 3. MDG: Mangga Dipun Genjot
Rujukan bacaan

No comments:


Most Recent Post