Tuesday, January 8, 2013

HIV DAN AIDS: CD4 COUNT (JUMLAH SEL CD4)

Seperti telah disebutkan dalam posting HIV/AIDS: Sel CD4 dan Sistem kekebalan Tubuh, kedudukan Sel CD4 dalam sistem pertahanan tubuh amatlah penting.
 
WHO menyebut: CD4+ T-cells are also known as helper T-cells and act as a co-ordinator of the immune response. Sementara aidsmeds.com menyebut: Helper T-Cells (also called T4 or CD4+ cells) help other cells destroy infective organisms. Sedangkan aids.gov menuliskan: CD4 cells or T-cells are the “generals” of the human immune system Helper T-Cells.
 
Sel CD4 adalah jenderal yang mengkoordinir sistem imun tubuh dalam menghancurkan organisme infektif yang masuk. Masalahnya adalah yang diserang virus HIV justru sel CD4 ini. Dengan dilumpuhkannya sel-sel CD4 maka sistem kekebalan tubuh menjadi kehilangan komando sehingga terjadi kelemahan pada seluruh sistem imun tubuh.
 
Mengetahui jumlah sel CD4 dalam kaitan dengan infeksi HIV/AIDs menjadi amat penting dalam upaya kita mengetahui:
 
1.    Seberapa besar kekuatan pertahanan tubuh yang masih ada
2.    Kapan kita harus memulai pengobatan dengan ARV
3.    Memantau dampak pengobatan dengan ARV

 
JUMLAH NORMAL SEL CD4
 
Jumlah sel CD4 dihitung dalam milimeter kubik darah, bisa manual dengan mikroskop atau otomatis dengan cytometer. Angka normal bervariasi, ada yang menyebut 600-1200; 500-1000; 500-1500 dan 1400-1500 per mm kubik darah. Dapat disimpulkan bahwa angka normal adalah di atas 500 per mm kubik darah.
 
Makin tinggi jumlah sel CD4 berarti makin baik sistem imun kita. Sebaliknya makin rendah jumlah sel CD4 berarti makin rendah daya tahan tubuh kita. How low is low sehingga kita harus memulai pengobatan dengan ARV ada banyak pendapat. Ada yang memberi batas di bawah 500 sudah perlu diberikan pengobatan, tetapi pada umumnya mengatakan bahwa pengobatan dengan ARV dimulai bila CD4 count ada pada angka 350 atau lebih rendah.
 
 
BERBAGAI PERTIMBANGAN
 
The U.S. Department of Health and Human Services menyarankan ARV diberikan pada angka CD4 350 atau lebih rendah karena pada jumlah tersebut  tubuh mulai rentah terhadap infeksi oportunistik. Sementara ahli yang lain berpendapat bahwa akan lebih mudah mengontrol jumlah Sel CD4 apabila ARV sudah diberikan pada jumlah CD4 di atas 350. Sedangkan CDC Atlanta (yang dikutip aids.gov) tidak menyarankan ARV diberikan sepanjang jumlah Sel CD4 masih dalam batas-batas normal kecuali dalam kondisi tertentu misalnya kehamilan. Pada intinya, kebijakan klinis akan menjadi pertimbangan kapan ARV diberikan.
 
Ketersediaan obat yang cukup adalah syarat mutlak pengendalian HIV AIDS. Tidak boleh terjadi “stock-out” adalah kata kuncinya. Berarti harus memperhitungkan buffer stock untuk mengantisipasi peningkatan jumlah yang membutuhkan ARV maupun jumlah yang perlu diberikan ARV di atas angka “cut-off’ 350 atau angka lain yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Risikonya akan ada “obat sisa” yang memang harus terjadi sebagai konsekwensi tidak boleh terjadi stock-out. Auditor perlu diberi penjelasan sehingga tidak dianggap sebagai “kerugian negara”.
 
 
KESIMPULAN
 
Pemeriksaan jumlah Sel CD4 direkomendasikan setiap 3-6 bulan dengan tujuan memantau dampak pengobatan. Perlu dicatat karena masih ada salah pemahaman, bahwa pemeriksaan Sel CD4 bukan pemeriksaan diagnostik HIV AIDS.
 
Harapan dari pengobatan dengan ARV adalah meningkatnya jumlah Sel CD4 setinggi mungkin. Hal ini berarti meningkatnya daya tahan tubuh,  quality of life dari ODHA akan meningkat dan lebih aman dari serangan infeksi oportunitistik. .
 
Meningkatnya jumlah Sel CD4 logikanya akan diikuti menurunnya jumlah partikel virus HIV. Sebaliknya bila Sel CD4 menurun maka viral load meningkat. Penghitungan jumlah Sel CD4 dan Viral Load menjadi dua pemeriksaan yang amat penting dalam follow-up pengobatan dengan ARV. Dilanjutkan ke HIV/AIDS: CD4 Count dan Viral Load


TULISAN TERKAIT

Pengertian HIV dan AIDS
HIV dan Sistem Kekebalan Tubuh
HIV-AIDS: Sel CD4 dan Sistem Kekebalan Tubuh
HIV-AIDS: CD4 Count (Jumlah Sel CD4)
HIV-AIDS: CD4 Count dan Viral Load
HIV-AIDS: Sel CD4 Sasaran Virus HIV

Rujukan Bacaan:

http://www.who.int/diagnostics_laboratory/faq/cd4/en/index.html

No comments:


Most Recent Post