Menemukan suspek,
mendiagnosa dan mengobati sampai sembuh adalah sebuah proses sekuensial paling
strategis dalam pengendalian TB. Bila suspek sudah ditemukan harus didiagnosa.
Bila diagnosa positif harus diobati, seterusnya bila sudah diberi obat harus
tuntas sampai sembuh. Dari tiga hal tersebut kinerja sistem kesehatan dinilai.
Oleh sebab itu diperlukan sistem pencatatan dan pelaporan yang baik.
Bila kita anggap ketiga hal
tersebut sebagai sebuah simpul, maka kinerja masing-masing simpul harus
dimonitor secara tetap. Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap kinerja,
misalnya Case Detection Rate dan Success Rate pengobatan.
Monitoring dan Evaluasi
(sering kita kenal dengan singkatan
Monev atau M & E) saling bergandengan dan tidak bisa hilang salah
satu. Tidak mungkin kita melakukan
evaluasi tanpa monitoring sebelumnya, dan apa manfaatnya monitoring kalau tidak
dilakukan evaluasi. Monev dilakukan terhadap kinerja dan dampak.
Bila kita merujuk kembali ke
seri tulisan UNIVERSAL ACCESS maka kinerja dalam jangka pendek akan menghasilkan
output yang berupa angka penemuan penderita dan angka keberhasilan pengobatan.
Bila program pengendalian bisa terlaksana dengan efektif sekaligus efisien maka
dalam jangka menengah akat terlihat dampaknya yang berupa menurunnya angka
kesakitan dan kematian.
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN HARUS BAIK
Tidak boleh ditawar lagi:
Pencatatan dan pelaporan (Recording dan Reporting) program TB harus benar,
lengkap dan tepat waktu di semua jenjang, mulai dari tingkat pelayanan dasar
sampai ke pusat.
Oleh sebab itu guna memudahkan komunikasi dari perifer sampai
sentral diperlukan pencatatan yang seragam khususnya terhadap data individual
pasien, mulai didiagnosa, pengobatan dan hasil pengobatan yang selanjutnya
seriap tribulan dimasukkan dalam laporan kohort.
Tentusaja kondisi logistik
obat dan reagensia untuk pemeriksaan laboratorium harus dicatat dengan baik
pula sehingga tidak terjadi hal yang paling ditakuti yaitu “stock-out”.
Di sarana pelayanan data ini
dapat digunakan untuk monitoring hasil pengobatan, di tingkat Kabupaten/Kota
dapat untuk mengidentifikasi masalah lokal, demikian seterusnya sampai di
tingkat nasional dan global. Oleh sebab itu diperlukan supervisi reguler
secara berjenjang guna mengetahui kualitas informasi sekaligus meningkatkan
mutu kinerja.
KUALITAS PENCATATAN DAN PELAPORAN
HARUS DITINGKATKAN
Tantangan pengendalian TB semakin
bertambah besar, dengan adanya TB resisten obat (MDR-TB dan XDR-TB) dan TB-HIV.
Demikian pula dengan semakin meningkatnya umur harapan hidup manusia, maka
risiko penderita TB dengan diabetes maupun sebaliknya, diabetes dengan TB
akan meningkat. Biakan sputum, DST, test HIV, tes gula darah dll perlu
dilakukan dalam memperkuat kawalan penderita menuju kesembuhan.
Kebutuhan pelatihan perlu
diidentifikasi. Pelatihan petugas pencatatan dan pelaporan di semua jenjang perlu
ditingkatkan. Evaluasi pelatihan diberikan pra, selama dan paska pelatihan.
Sistem pencatatan secara elektronik perlu dikembangkan sampai ke semua tingkat,
dengan tujuan memudahkan pekerjaan petugas. Hambatan-hambatan pada software,
hardware dan akses jaringan internet perlu diantisipasi.
KESIMPULAN
Guna mencapai akses universal maka
semua provider kesehatan harus dilibatkan. Dalam hal ini perlu diciptakan
sistem pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi dengan lebih memberikan perhatian pada fasilitas
pelayanan kesehatan yang tidak terkait langsung secara hirarkhi dengan
pengelola program TB, yaitu rumah sakit (pemerintah dan swasta) serta dokter
praktek swasta.
Dilanjutkan ke: STRATEGI MELAWAN TB
DENGAN DOTS (7): KESIMPULAN
TULISAN INI ADALAH
EPISODE KE 6 DARI 7 TULISAN
2. Strategi melawan TB dengan DOTS (2): Komitmen politis |
3. Strategi melawan TB dengan DOTS (3): Deteksi dan diagnosa dini |
4. Strategi melawan TB dengan DOTS (4): Obat standar dan dukungan pasien |
5. Strategi melawan TB dengan DOTS (5): Suplai dan manajemen obat |
6. Strategi melawan TB dengan DOTS (6): Monitoring dan evaluasi |
7. Strategi melawan TB dengan DOTS (7): Kesimpulan |
Rujukan
bacaan
No comments:
Post a Comment