Thursday, November 15, 2012

NYAMUK ANOPHELES: PERJALANAN DARI TELUR SAMPAI NYAMUK DEWASA

Lanjutan dari Aktor aktor malaria

Darah manusia amat dibutuhkan nyamuk Anopheles betina guna memberi nutrisi telur-telur yang akan diproduksi. Disisi lain saat nyamuk mengisap darah, Plasmodium (dalam bentuk gametocyt), yang ada dalam tubuh penderita malaria, memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya. Bersama darah yang dihisap ia ikut masuk, karena dia juga harus melengkapi siklus hidup, tanpa yang satu ini, dia punah: Di dalam tubuh nyamuk Anopheles.
 
Darah manusia ternyata mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan hidup nyamuk selaku serangga penular penyakit (vektor) dan juga plasmodium sebagai agent penyebab penyakit. Linknya melalui gigitan nyamuk.
 
Kita lupakan dulu Plasmodium dan kembali ke nyamuk. Ada empat stadium dalam siklus hidup nyamuk, yaitu: Telur, larva, pupa dan nyamuk dewasa. Waktu yang dibutuhkan mulai dari stadium telur sampai menjadi nyamuk dewasa bervariasi antar spesies dan amat dipengaruhi suhu dan kelembaban udara. Pada suhu yang lebih tinggi periodenya memendek, sebaliknya pada suhu yang lebih rendah periodenya memanjang. Di daerah tropis, perjalanan dari telur sampai ke nyamuk dewasa umumnya membutuhkan waktu 10-14 hari (CDC).
 
 
STADIUM TELUR
 
Nyamuk bertelur di air. Air yang seperti apa? Ya pokoknya air asal tergenang. Hanya dalam memilih air tergenang yang seperti apa, tiap spesies punya pilihan sendiri-sendiri: Genangan air kecil-kecilan seperti ketiak daun sejenis talas atau pisang, lobang-lobang di pohon, cekungan di jalan tanah bekas dilewati truk apabila digenangi air, sawah, saluran irigasi, rawa, danau air tawar atau air payau dan sebagainya.
 
Kembali ke tahun 1990an awal, Masih jelas dalam ingatan saya, (alm) dr. Adhiyatma, MPH waktu masih menjabat Dirjen P3M  dalam kunjungannya ke  Maluku Utara, beliau mengatakan dengan penuh penghayatan sambil menekankan kaki di tanah yang agak lunak: “Bahkan untuk Anopheles balabacensis, cekungan bekas injakan kaki saya ini kalau digenangi air, bisa menjadi tempat perindukan.”
 
Satu batch telur berjumlah kira-kira 50-200 butir. Telur Anopheles posisinya terserak. Seekor induk Anopheles selama hidupnya bisa bertelur 1-3 batch, ada juga yang lebih banyak, sampai 5-7 batch, bergantung sampai berapa lama nyamuk bisa bertahan hidup. Dalam suhu tropis yang sesuai, nyamuk bisa  hidup sampai satu bulan, walaupun pada umumnya hanya mencapai 1-2 minggu. Dalam 2-3 hari pada suhu tropis telur akan menetas menjadi larva. Terhadap pengeringan, telur nyamuk tidak resisten.
 
 
STADIUM LARVA
 
Dalam satu atau dua hari telur akan menetas jadi larva. Karena tidak punya cukup siphon untuk pernapasan seperti larva Culex dan Aedes, maka posisi larva Anopheles adalah mengapung sejajar dengan permukaan air (Larva Culex dan Aedes “tegak” atau agak diagonal). Dengan mengapung sejajar ia bisa memperoleh oksigen lebih banyak. Makanan tersedia di sekitarnya: Ganggang, bakteri dan lain-lain mikroorganisme. Bila terusik ia akan cepat-cepat berenang ke arah bawah dengan gerakan menggeliat.
 
Ada empat tahapan larva yang disebut “instars”. Instars pertama sampai ke tiga berusia kurang lebih dua hari. Larva akan bertahan tiga atau empat hari pada tahap instars ke empat. Kehidupan larva ini berlangsung paling lama diantara tiga tahap aquatic, yaitu kurang-lebih 8-10 hari pada suhu tropis normal. Pada suhu yang lebih rendah, tahap akuatik ini umumnya berlangsung lebih lama.
 
 
STADIUM PUPA
 
Pupa berbentuk seperti koma. Posisi berada di bawah permukaan air, dan berenang ke bawah bila terganggu. Beda dengan larva yang hari-harinya dihabiskan untuk makan, maka pupa tidak makan.
 
Barangkali sudah cukup makan pada stadium larva, dan mungkin juga harap-harap cemas menunggu datangnya perubahan. Perubahan besar terjadi pada stadium ini yaitu dari kehidupan di air berubah menjadi nyamuk dewasa yang bisa terbang.
 
Stadium pupa berlangsung selama kurang-lebih 2-3 hari. Selanjutnya kulit pupa pecah dan lahirlah nyamuk dewasa. Sejenak istirahat di permukaan air, setelah merasa sayapnya kuat terbanglah sang nyamuk baru meneruskan amanah nenek moyangnya sebagai vektor pembawa malaria.
 
 
NYAMUK DEWASA
 
Secara sederhana kita dapat membedakan nyamuk Anopheles dewasa dengan nyamuk lainnya dari posisi istirahatnya yang “nungging”. Nyamuk jantan murni vegetarian, dia hanya mengisap nectar atau madu dari tumbuh-tumbuhan, sedangkan nyamuk betina membutuhkan tambahan darah manusia demi mutu telur-telurnya.
 
Anopheles betina siap kawin begitu keluar dari pupa. Kawin cukup satu kali karena sperma dari Anopheles jantan jumlahnya cukup banyak untuk membuahi beberapa batch telur. Yang penting, selesai kawin nyamuk Anopheles betina harus memperoleh darah manusia guna memberi nutrisi telur yang diproduksi. Batch pertama perlu dua kali isap darah sedangkan batch berikutnya cukup satu kali saja.
 
 

PENUTUP
 
Siklus kembali berulang. Nyamuk Anopheles betina bertelur, telur menjadi larva dan selanjutnya pupa. Tiga stadium dalam air (aquatic) ini berlangsung 5-14 hari bergantung spesies dan suhu. Nyamuk Anopheles betina yang masa hidupnya 1-2 minggu dan maksimal 4 minggu bergantung suhu dan kelembaban, akan meneruskan tugas pendahulunya sebagai vektor malaria. Kelangsungan hidup nyamuk pun dapat dipertahankan dan nasib Plasmodium terselamatkan.

Rujukan bacaan:
 

1 comment:

Ken Pandu said...

Oalah. jadi begitu to, proses metamorfosis nyamuk yang sebenernya. Kira-kira di fase mana ya yang enak mengendalikannya?


Most Recent Post