Membangun
fasilitas pelayanan kesehatan, sekalipun komplit dengan tenaga dan sarana yang
diperlukan belum tentu mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Membangun kalau
tidak bermanfaat karena tidak dimanfaatkan apa manfaatnya? Hanya menjadi ide
seorang melankolis untuk menulis tentang sesuatu yang dekat tetapi jauh.
Merujuk
kembali ke Box 1.3 Towards Universal Access: Scaling up priority HIV/AIDS interventions in the health sector, WHO 2009, Availability of service harus
bisa menjawab tantangan Reachability, Affordability dan Acceptability sekaligus
ketiganya.
REACHABILITY
Dapat
diterjemahkan sebagai “akses fisik”. Masyarakat secara fisik harus mudah
menjangkaunya. Misalnya dibangun tidak terlalu jauh dari tempat tinggal
masyarakat baik dari aspek jarak maupun waktu tempuh. Tidak semua orang
mempunyai kendaraan pribadi. Jadi lokasi puskesmas harus dapat dilalui
kendaraan umum. Infrastruktur harus baik. Jangan sampai terjadi walau jaraknya
dekat tetapi menempuhnya sulit. Misalnya terhalang sungai tetapi tidak ada
jembatan.
Masyarakat
yang berpendidikan rendah sekalipun tahu makna efektif dan efisien walau tidak
mengerti terjemahannya. Oleh sebab itu seyogyanya Puskesmas dibangun tidak jauh
dari fasilitas umum lainnya, sehingga pergi ke puskesmas efektif untuk
kesembuhannya tetapi juga efisien karena ia memanfaatkan untuk kebutuhan
lainnya.
Sangat
disayangkan kalau sebuah puskesmas yang dulu dibangun di tempat yang jauh
karena harga tanah murah, kemudian 30 tahun berselang setelah tempat menjadi
ramai dan harga tanah lebih mahal maka puskesmas yang dikalahkan. Pindah ke
tempat yang lebih jauh lagi.
AFFORDABILITY
Bila
masalah “reachability” sudah dapat diatasi maka ada satu masalah lagi yaitu
“affordability” yang dapat diartikan sebagai “akses ekonomi” yang menjadi
masalah bagi masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pemerintah telah
melakukan upaya-upaya untuk mengatasi hambatan ini antara lain dengan Sistem
Jaminan Kesehatan Masyarakat. Masyarakat miskin dibebaskan dari biaya
pengobatan. Untuk penyakit menular yang menjadi program pemerintah seperti
HIV AIDS, TB dan Malaria bahkan dari dulu tidak dipungut biaya, baik obat
maupun pemeriksaan laboratoriumnya. Jaminan kesehatan bisa digunakan bila harus
rawat inap.
Penggratisan
biaya memberikan dampak positif dengan meningkatnya cakupan pelayanan. Yang
jadi masalah disini adalah biaya tidak langsung misalnya ongkos naik kendaraan
umum dan economic loss yang diakibatkan waktu kerja yang hilang. Orang yang
hidupnya pas-pasan umumnya mendapatkan nafkah secara harian. Satu hari tidak
kerja berarti tidak makan. Dapat dibayangkan seorang tukang becak yang harus
berobat teratur atau harus opname beberapa hari.
Bila
biaya sudah gratis dan masih ada yang belum memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan perlu diperhatikan hal-hal di luar masalah kesehatan. Kesehatan amat
erat kaitannya dengan masalah sosial ekonomi yang harus dibantu pemecahannya
oleh sektor lain.
ACCEPTABILITY
Acceptability
terkait dengan aspek sosio-budaya yang bisa menghambat masyarakat mendatangi
fasilitas pelayanan kesehatan. Umumnya menyangkut petugas kesehatan dan jenis
pelayanan yang diberikan, misalnya:
Dari
aspek gender, wanita tidak mau diperiksa oleh petugas kesehatan laki-laki;
wanita tidak bisa pergi sendirian (sehingga harus menunggu ada yang menemani). Dari
sisi petugas dan pelayanan, proses pelayanan dirasakan berbelit-belit mulai
dari loket pendaftaran sampai loket pengambilan obat. Demikian pula perilaku
petugas yang dianggap tidak sopan atau kasar.
KESIMPULAN
Gambar
di bawah menunjukkan tiga hal yang harus dilicinkan jalannya: Reachability,
Affordability dan Acceptability guna melancarkan jalan pasien menuju tempat
pelayanan.
Merujuk ke bagan pada tulisan Universal Access (1): Tantangannya tantangan, ini baru satu kaki dari upaya meningkatkan akses. Satu kaki lagi yang
tetap terkait erat dengan ketersediaan pelayanan adalah “Coverage”, merupakan
lanjutan tulisan ini, Universal Access (4): Hal-hal yang mempengaruhi Coverage
dan Impact
TULISAN
TERKAIT
1
|
|
2
|
|
3
|
|
4
|
Universal Access (3):
Availability of service saja belum cukup
|
5
|
|
6
|
|
No comments:
Post a Comment