On the pale walls of the
Luxor Temple, some 4,000 years ago in ancient Egypt, a Pharaoh carved an image
of a man who had become ill when he breathed in a germs smaller than a speck of
sand. The Pharaoh, as he sketched, may not have known that the disease he was
describing on the wall was to become one of the largest single causes of death:
a disease that would later be called tuberculosis.(The Health Academy, WHO,
2004)
Didukung relief di dinding piramid
tersebut para ahli melacak jejak DNA dan menemukan bahwa Mycobacterium
tuberculosis memang ditemukan pada mummy yang usianya ribuan tahun.
Kesimpulannya: Tuberculosis sudah bersama manusia sejak jaman purba.
Hampir semua orang pernah mendengar nama Tuberkulosis
(TB) atau lebih populer dengan TBC (baca: tebese), sayangnya banyak yang tidak
mengerti bahwa TB bisa fatal. TB adalah pembunuh nomor dua diantara penyakit
menular di dunia, setelah HIV. Bisa terjadi koinfeksi antara TB dan HIV, dan
bagi orang dengan HIV AIDS maka TB adalah pembunuh nomor satu. WHO menyatakan
TB sebagai Global Public Health Emergency
pada tahun 1993 (WHO Global Report 2012)
Seri tulisan
di bawah diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam meningkatkan pemahaman
penyakit tuberkulosis (TB) khususnya TB paru kepada masyarakat umum, sehingga
mengerti dan mampu melakukan dua langkah strategis utama, yaitu: Kita tidak
tertular maupun menularkan TB.
Bacaan terkait: Tuberkulosis: Penyakit Purba di Era Global (1) dan lanjutannya.
APAKAH TUBERKULOSIS (TB)?
Tuberkulosis
adalah penyakit menular menahun disebabkan oleh sejenis bakteri yaitu Mycobacterium tuberculosis. Bakteri
tahan asam berbentuk batang berukuran : 0.3-0.6 sampai 1-4 mikron Ini pada umumnya menyerang jaringan paru tetapi
dapat juga menyerang berbagai bagian tubuh lainnya. Bila tidak ditangani dengan
baik, TB dapat berakibat fatal.
Pada umumnya
TB menyerang jaringan paru, disebut TB
PARU. Dalam keadaan latent TB Paru tidak menimbulkan penyakit dan tidak
menular. Pada kondisi dimana daya tahan tubuh menurun TB Latent akan berkembang
menjadi TB Aktif yang menular dan dapat mengakibatkan kematian bila tidak
mendapatkan penanganan yang baik.
TB juga
dapat menyerang jaringan atau organ di luar paru. Dalam hal ini disebut TB EXTRAPULMONAL. Antara
lain: TB Larynx (bagian atas saluran pernapasan), kelenjar getah bening, pleura
(selaput paru), otak, ginjal, tulang, sendi dan kulit. TB Extrapulmonal banyak
diderita orang yang mengalami penurunan daya tahan tubuh, termasuk orang dengan
HIV AIDS. Anak-anak juga lebih mudah terkena TB Extra pulmonal karena daya tahan
tubuh belum terlalu kuat. Pada umumnya TB Extrapulmonal tidak menular (baca:
Cara penularan TB).
Adapun TB MILIER (Miliary TB) terjadi apabila
bakteri TB masuk dalam aliran darah kemudian tersebar dan berkembang di
berbagai bagian tubuh. Disebut TB Milier karena pada pemeriksaan radiologis
paru (Foto Thorax) menunjukkan gambaran biji padi-padian (millet) yang tersebar
merata di seluruh jaringan paru. Kondisi ini jarang terjadi tetapi bisa
menimbulkan akibat serius. Unumnya menyerang bayi, balita dan orang dengan
kekebalan tubuh yang rendah.
LANGKAH APA YANG PERLU DILAKUKAN
BILA KITA MERASA TERPAPAR MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS?
Dalam
kehidupan sehari-hari kita bergaul bersama sesama manusia. Diantara mereka ada
yang menderita TB Aktif, dan diantara yang menderita TB Aktif tersebut ada yang
sering berdekatan dengan kita., selanjutnya diantara yang menderita TB Aktif
dan berdekatan dengan kita tersebut ada yang batuk (termasuk bersin, bicara
dll) di dekat kita.
Hanya
orang dengan TB Paru Aktif yang dapat menularkan penyakit, utamanya bila kita sering berdekatan dalam
kehidupan sehari-hari misalnya: Anggota keluarga, teman, termasuk teman
sekantor, teman sekolah, teman seasrama, teman satu sel (narapidana) dan
lain-lain yang sehari-hari banyak bersama kita, melalui udara yang membawa Mtb
dari batuk penderita TB aktif.
Bila
kita merasa pernah ter-expose seseorang yang menderita TB aktif jangan berpikir
dua kali segeralah berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan, mumpung
belum terlambat.
Bacaan terkait Penderita TB Paru: Perjalanan dari batuk sampai sembuh
Rujukan
bacaan:
WHO,
2012: Global tuberculosis report 2012.
Self-Study Modules on Tuberculosis CDC Atlanta, 2008
No comments:
Post a Comment