“Dad always thought laughter was the
best medicine, which I guess is why several of us died of tuberculosis”. Ini adalah quotes dari Jack Handey seorang penulis dan humoris
Amerika, kelahiran 1949.
“Laughter
is the best medicine”
adalah idiom Inggris yang artinya “ketawa adalah obat yang paling baik”.
Penderita Tuberkulosis (TB) kelihatannya memang harus sering tertawa. Ketawa
menghilangkan stress dan masih banyak lagi keuntungan dari tertawa. Sementara
stress melemahkan daya tahan tubuh selanjutnya memperlambat kesembuhan.
Jack Handey sebagai seorang humorist kelihatannya memang kreatif. Dengan sedikit modifikasi dari "idiom" lama, ceriteranya menjadi lebih kaya. Ketawa itu sehat adalah idiom yang sering diucapkan bapaknya Jack. Lalu menambahkan: “Hal ini membuat aku berpikir, itulah sebabnya beberapa diantara kita meninggal karena tuberkulosis”. Betul juga yang dibilang pak Handey. Kalau penderita TB ini tertawa terbahak-bahak dihadapan kita, maka kita berpeluang untuk ketularan tuberkulosis, walau tidak segampang itu ketularannya.
Jack Handey sebagai seorang humorist kelihatannya memang kreatif. Dengan sedikit modifikasi dari "idiom" lama, ceriteranya menjadi lebih kaya. Ketawa itu sehat adalah idiom yang sering diucapkan bapaknya Jack. Lalu menambahkan: “Hal ini membuat aku berpikir, itulah sebabnya beberapa diantara kita meninggal karena tuberkulosis”. Betul juga yang dibilang pak Handey. Kalau penderita TB ini tertawa terbahak-bahak dihadapan kita, maka kita berpeluang untuk ketularan tuberkulosis, walau tidak segampang itu ketularannya.
Lalu penderita TB harus bagaimana?
Boleh ketawa atau dilarang ketawa? Di
dunia ini mana ada larangan ketawa. Mengapa Jack Handey berpikir tentang TB
karena penyebab penyakitnya (Mycobacterium tuberculosis) memang ditularkan langsung dari orang
ke orang secara droplet melalui udara. Kalau kita sakit TB kemudian batuk,
bersin, bicara, menyanyi, termasuk tertawa dihadapan orang lain, maka orang
tersebut bisa tertular.
Jaman dulu sebelum ada obat untuk
membunuh Mycobacterium tuberculosis, penderita TB dirawat di sanatorium supaya
bisa memperoleh udara segar, cukup istirahat, dan diharapkan penyakitnya tidak
bertambah berat, syukur bila berangsur sembuh karena daya tahan tubuhnya
meningkat. Jaman sekarang tidak ada lagi sanatorium. Penderita TB bisa
melakukan aktifitas sehari-hari di masyarakat sepanjang minum obat teratur
dengan menggunakan metoda DOTS.
Mengenai batuk dan bersin ada etikanya
dan berlaku untuk semua orang karena yang merasa tidak sakit belum tentu dia
tidak penyakitan. Misalnya: Kalau mau batuk atau bersin menjauh, kepala
dipalingkan, mulut ditutup saputangan dan tidak membuang ludah sembarangan.
KESIMPULAN
Kembali ke ketawa, apa bedanya dengan batuk? Sama-sama mengeluarkan suara, sama-sama spontan, sama-sama memercikkan ludah. Bedanya ketawa terdengar merdu dan terhadap yang merdu-merdu kita jadi lupa segalanya. Kita patut berterimakasih kepada Jack Handey. Dua hal dia ingatkan kepada kita semua: Pertama, TB ditularkan langsung dari manusia ke manusia melalui udara. Sekali lagi hanya udara. Bersalaman bahkan berpelukan tidak menularkan TB. Kedua, tidak semua orang ketularan TB. Di satu sisi bakteri dalam jumlah kecil sudah cukup untuk menularkan TB, di sisi lain tidak semua orang akan ketularan TB. jadi dia katakan "several of us" died of tuberculosis". (IwMM)
Kembali ke ketawa, apa bedanya dengan batuk? Sama-sama mengeluarkan suara, sama-sama spontan, sama-sama memercikkan ludah. Bedanya ketawa terdengar merdu dan terhadap yang merdu-merdu kita jadi lupa segalanya. Kita patut berterimakasih kepada Jack Handey. Dua hal dia ingatkan kepada kita semua: Pertama, TB ditularkan langsung dari manusia ke manusia melalui udara. Sekali lagi hanya udara. Bersalaman bahkan berpelukan tidak menularkan TB. Kedua, tidak semua orang ketularan TB. Di satu sisi bakteri dalam jumlah kecil sudah cukup untuk menularkan TB, di sisi lain tidak semua orang akan ketularan TB. jadi dia katakan "several of us" died of tuberculosis". (IwMM)
No comments:
Post a Comment