Melanjutkan
tulisan sebelum yang ini: MONYET, MANUSIA DAN TUBERKULOSIS (2): TUBERKULOSIS PADA MONYET, maka kalau kita
ditanya seperti judul tulisan di atas, sudah barang tentu manusia akan
menyalahkan monyet. Tetapi kalau kita berada di posisi monyet pasti sebaliknya
lah yang berlaku: “Manusia adalah sumber penularan TB”.
Siapa yang duluan kena TB? Monyet atau Manusia?
Tidak semudah itu menjawabnya.
MONYET
ATAU MANUSIA YANG LEBIH DULU KENA TB?
Ketika para ahli menemukan Mycobacterium tuberculosis
(Mtb) pada fosil bison yang diperkirakan berumur 17.000 tahun, kemudian setelah
itu menemukan Mtb pada manusia (mummy di mesir) yang diperkirakan berusia 4.000
tahun. Apakah bisa disimpulkan bahwa Tuberkulosis terdapat pada binatang lebih
dahulu baru kemudian pada manusia?
Ada diantara para ahli yang secara tradisional berpendapat
bahwa Mtb sudah menyerang binatang sekitar 10.000 tahun yang lalu, kemudian
menularkan pada manusia pada masa manusia mulai bertani dan beternak. Tetapi
penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa kontak antara manusia dan TB sudah
terjadi sejak awal-awal kehidupan nenek moyang kita sekitar 70.000 tahun yang
lalu.
Penelitian baru berjudul New Understanding of Ancient Origins of Tuberculosis May Help Find a Cure yang dimuat di Journal
Nature Genetics dan dicuplik web Ancient Origins menjelaskan bahwa TB tidak menyerang
binatang pada 10.000 tahun yang lalu dan kemudian menularkan ke manusia seperti
yang dipercaya saat ini. TB sudah ada pada leluhur kita 70.000 tahun yang lalu.
“The origins
of tuberculosis (TB) did not emerge around 10,000 years ago in animals and then
pass to humans, as currently believed. Rather, the microbe that causes TB
appears to have originated with early human ancestors some 70,000 years ago,
before their apparent migration from Africa.
MONYET
DAN MANUSIA SALING MENULARKAN
Mencari yang lebih awal kena TB biarlah kita
serahkan pada ahlinya untuk keperluan sains. Kita lebih baik kembali ke bumi
guna kepentingan pengendalian TB untuk semua makhluk pada umumnya dan manusia
pada khususnya.
Sebenarnya manusia dan monyet bisa saling menularkan
TB. Dari beberapa rujukan bacaan yang digunakan dalam penulisan di blog ini.
Virginia Department of Health dalam tulisan berjudul
Non-human Primates secara umum menyebutkan bahwa manusia (human) dan monyet
(non-human primates) dapat saling bertukar penyakit apa saja.
Due to the close
genetic relationship between nonhuman primates and humans, disease causing
organisms are easily exchanged between them. The pathogens that can be passed
from nonhuman primates to humans and vice versa include bacteria, fungi,
parasites, and viruses. They may be spread by bites, scratches, handling
animals or their tissues, airborne transmission of aerosols and droplets,
ingestion, and arthropod vectors.
Masih ada tambahan lagi
bahwa monyet di lingkungan prevalensi TB yang tinggi pada manusia berisiko
tinggi untuk terkena TB
Primates from
environments where human TB is prevalent are at greatest risk for having the
disease.
Hasil penelitian berjudul From the mouths of monkeys: Detection of Mycobacterium tuberculosis complex DNA from buccal swabs of synanthropicmacaques yang
dimuat di American Journal of Primatology bulan Juli 2012, menyebutkan bahwa
Mycobacterium Complex terbanyak yang didapatkan pada kera ekor panjang yang
diteliti adalah Mycobacterium tuberculosis dan Mycobacterium bovis. Reservoir
utama untuk Mycobacterium tuberculosis dalam hal ini adalah manusia.
Based on the known epidemiology of MTBC species, M. tuberculosis and M. bovis are the most likely
mycobacterial species to be present in these specimens. The principal reservoir
for M. tuberculosis is the
human population, with over 2 billion humans worldwide estimated to be
infected.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa antara monyet yang diteliti dan manusia
mempunyai kontak yang sering dan kadang-kadang erat. Lebih jauh lagi di tempat
yang prevalensi TB tinggi memberi peluang yang lebih besar untuk terjadinya
penularan dari manusia ke monyet (NHP: Non-Human Primate)
Data on contact between humans
and the monkeys in the current study show that, frequent and sometimes intimate
contact occurs. Moreover, M.
tuberculosis is endemic or hyperendemic in human populations in Indonesia,
Nepal and Thailand, providing ample opportunity for human NHP transmission of to
this agent
BAGAIMANA CARA
PENULARANNYA?
Cara penularan TB antar manusia sudah banyak disinggung di blog ini. Antara lain dapat dibaca pada tulisan Apa yang terjadi ketika seorang penderita TB batuk? Intinya TB ditularkan secara airborne melalui droplet yang dikeluarkan saat penderita batuk, bersin, bernyanyi dan lain-lain kondisi sejenis.
Cara penularan TB dari manusia ke monyet (dan tentu saja sebaliknya) sama saja. Dalam hal ini Merck Manuals dalam judul Tuberculosis in nonhuman primates menyebutkan bahwa TB dapat menimbulkan penyakit berat pada paru dan organ lain pada monyet. Epidemi pada koloni monyet dapat terjadi karena kontak dengan manusia pemelihara yang menderita TB. Penularan secara aerosol walaupun penularan secara oral dimungkinkan.
In monkeys and large apes, M tuberculosis, M bovis, and M avium complex can cause severe disease of the lungs and other organs. Epidemics in primate colonies may be caused by contact with infected human caregivers. Transmission is usually by aerosol with respiratory infection, but the oral route is also possible.
Selama ini kita menganggap monyet batuk itu lucu dan untuk manusia, Batuk itu menjengkelkan: Diri sendiri dan orang lain. Rupanya kita harus berubah sikap: Batuk pada monyet maupun manusia sama-sama tidak lucunya.
EPILOG
Pengendalian penularan TB antar manusia merupakan perhatian utama kita saat ini dan sukses. Antara lain dapat dibaca di tulisan Keberhasilan program TB di Indonesia (3): Champion Award for Exceptional Work in the FightAgainst TB dari USAID.
Pengendalian penularan TB dari monyet ke manusia sudah diangkat Gubernur Jokowi dengan langkah pasti yang sesuai prosedur: Tangkap monyet, karantina, yang sakit berat terpaksa dimusnahkan, yang sehat dipiara di kebun binatang.
Penularan dari manusia ke monyet haruslah mulai kita perhatikan. Kran penularan harus ditutup karena bisa memukul balik manusia dan menambah hambatan dalam program pengendalian TB. Monyet piaraan yang tertular dapat menulari manusia lainnya, demikian pula apabila kontak dengan monyet liar dapat menularkan penyakitnya. Dan apabila manusia menangkap monyet liar maka peluangnya cukup besar untuk menangkap monyet yang menderita TB.
Mengenai ketakutan manusia terhadap penularan TB dari monyet, Dr. Gregory Engel, seorang dokter di Seattle dan epidemiologist pada penelitian Mycobacterium Complex DNA yang telah disebutkan di atas mengatakan: Peluang manusia tertular TB jauh lebih besar dari sesama manusia daripada monyet. Orang yang hidup dekat monyet atau turis yang mengunjungi daerah monyet umumnya tidak melakukan kontak dekat dengan monyet.
As for human worries about acquiring TB from non-human primates, Engel said, "People are far more likely to acquire TB from other people than they are from monkeys." Most people living among the macaques or tourists visiting the area do not have the kinds of close face-to face or nose-to-nose interactions that would put them at risk.
Contoh kasus penularan dari manusia ke monyet dapat dibaca pada lanjutan tulisan ini MONYET, MANUSIA DAN TUBERKULOSIS (4): TRANSMISI DARI MANUSIA KE MONYET
Rujukan bacaan dan gambar
Virginia Department of Health: Non-human Primates
Science daily: From the Mouths of Monkeys: Swab Technique Spots Tuberculosis in Non-Human Primates
http://www.sciencedaily.com/releases/2012/06/120621195912.htm
From the mouths of monkeys: Detection of Mycobacterium tuberculosis complex DNA from buccal swabs of synanthropic macaques
American Journal of Primatology, July, 2012
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3368330/
Mercks Manuals: Tuberculosis in Nonhuman Primates
http://www.merckmanuals.com/vet/generalized_conditions/tuberculosis_and_other_mycobacterial_infections/tuberculosis_in_nonhuman_primates.html
Ancient Origins: New Understanding of Ancient Origins of Tuberculosis May Help Find a Cure
http://ancient-origins.net/news-science-space/new-understanding-ancient-origins-tuberculosis-may-help-find-cure-00814
www.popfi.com (gambar monyet)
No comments:
Post a Comment