Sunday, December 2, 2012

BATUK ITU MENJENGKELKAN: DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

Lanjutan dari  Batuk: Gejala penyakit yang banyak diabaikan

Pernahkah mengamati penceramah yang terbatuk-batuk di mimbar? Mungkin tidak terlalu aneh, kalau amat jarang yang punya waktu untuk menyampaikan kata-kata semacam “mohon maaf atas ketidak-nyamanan yang saya buat”. 
 
Barangkali kita perlu mencontoh pembicara asing, kalau ia batuk, bersin, tersedak atau "something like that" hampir semuanya mengatakan “excuse me”. Mungkin saja hal ini merupakan kebiasaan sejak dia kecil atau memang benar-benar “from the bottom of his heart” bahwa ia benar-benar merasa membuat orang lain risih.
 
 
DIRI SENDIRI JENGKEL DAN HILANG AKAL SEHAT
 
Pernah saya bertamu ke rumah teman, diterima di teras karena dia “heavy smoker”. Sesuatu yang lucu membuat ia tertawa terbahak-bahak padahal pas rokok sedang dia isap. Terbatuklah dia dan tidak mau berhenti. Seekor cicak kecil di plafon teras rupanya ikut kaget, cicak pun jatuh. Hal ini membuat teman saya marah. Sebelum cicak sadar untuk merayap ke pojok, berhasil ditangkap teman saya tadi dan ditelan bulat-bulat. Ajaib ..... batuk pun berhenti. Batuk bisa membuat orang jadi temperamental.

Batuk juga bisa membuat orang kehilangan akal. Ada di koran (sudah lama) yang saya baca di mobil, seseorang saking kebingungannya dengan batuk yang tidak mau sembuh, dia pergi ke dukun. Diagnosa bergeser ke kurang darah dan terapinya rada-rada masuk akal juga. barangkali zat besi dianggap kurang kuat maka pak dukun memberikan zat “baja”. Orang tersebut diberi “gotri sepeda” untuk ditelan.
 
 
ORANG LAIN JUGA JENGKEL
 
Poster Batuk CDC
Bayangkan kita sedang naik kendaraan umum kemudian ada orang terbatuk-batuk disitu pasti rasanya kita ingin cepat-cepat angkat pantat, turun. Itu kalau yang kita naiki bis atau KRL. Kita bisa minta turun pada pemberhentian berikut. Tetapi kalau pesawat terbang? Atau yang lebih sederhana, kita sedang antri di KFC lalu orang di depan atau belakang kita terbatuk-batuk. Orang yang tidak ngerti bahwa batuk bisa menularkan penyakit pun bisa jijik mendengar suara batuk. Tidak ada batuk yang merdu. Semua jenis batuk merusak selera. Selera apa saja.
 
Sebenarnya etiket batuk sudah gencar promosinya lebih-lebih pada waktu jaman pandemi Flu tahun 2009. Misalnya: Kalau batuk jangan di dekat orang lain, mulut dan hidung ditutup dengan tissue, kalau tidak ada tissue ditutup lengan baju, tissue dibuang pada tempat semestinya, tangan dicuci pakai air dan sabun, dll.
 
Di bawah adalah rekaman Youtube tentang orang batuk yang membuat orang lain tidak nyaman. Lucu, tetapi mohon maaf karena bagian paling akhir ditutup dengan iklan obat batuk.
 
 
 
EPILOG
 
Bila batuk membuat kita naik darah dan kita masih punya tepa selira, atau membuat kita bingung dan kehilangan akal sehat, mengapa kita tidak segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat: Puskesmas. Siapa tahu ada kuman TB dalam paru paru kita.

Kalau setelah diperiksa ternyata kita kena TB Paru, tidak perlu stress. Minum paket obat TB cuma-cuma yang merupakan FDC (Fixed Dosed Combination) dengan metoda DOTS selama 6 atau mungkin diperpanjang sedikit sampai 8 bulan. Dijamin tidak akan jadi penaik darah lagi dan tidak membuat orang lain tertular maupun kehilangan kenyamanan. (IwMM)

No comments:


Most Recent Post