Melanjutkan
PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (5): “PRONG 2” DARI PMTCT (BAGIAN KEDUA), dimaka kita bertemu dengan wanita HIV Positif yang belum ingin hamil
maupun yang ingin hamil, maka pada Prong 3
ini klien kita adalah wanita HIV positif yang hamil.
Alangkah
baiknya kalau yang kita temui adalah Wanita hamil yang sudah menempuh
perjalanan dari Prong 1 dan telah tahu status HIVnya melalui Tes HIV. Kemudian
ia masuk ke Prong 2: Disini ia menyiapkan kondisi fisiknya. Bila belum siap
ikut KB dulu, bila sudah siap (misalnya Jumlah Sel CD4 tinggi dan Viral Load
rendah serta mendapatkan pengobatan dengan ARV ), ia hamil dan selanjutnya
mendapatkan pelayanan di Prong 3.
Masalahnya
menjadi beda kalau Universal Access (untuk testing HIV dan pengobatan ARV bagi
yang membutuhkan) belum tercapai. Bisa saja terjadi status HIV baru diketahui
setelah hamil, atau setelah melahirkan. Akan terjadi saling kejar antara upaya
upaya pencegahan dan transmisi HIV dari Ibu ke janin dalam kandungan.
PRONG
3
Prong
3: For pregnant women living with HIV, ensure HIV testing
and access to the antiretroviral drugs that will help mothers’ own health and
prevent infection being passed on to their babies during pregnancy, delivery
and breastfeeding.
Kata
kunci program PMTCT dalam Prong 3 adalah:
- Mengidentifikasi wanita hamil dengan HIV melalui testing HIV
- Menyediakan intervensi spesifik komprehensif yang efektif untuk mencegah transmisi HIV dari Ibu HIV positif ke anak: Akses ARV guna kesehatan ibu dan pencegahan penularan selama kehamilan, persalinan dan menyusui
- Peran laki-laki (suami amat besar)
Pada
intinya, tujuan pertolongan persalinan disini adalah: Mengurangi risiko bayi
kontak dengan darah ibu (yang HIV positif).
4. PEMBERIAN MAKANAN BAYI YANG AMAN
Dengan
pemberian informasi yang tepat, konseling dan dukungan, Ibu dapat menentukan
sendiri apakah akan menyusui sendiri bayinya (dengan ASI) atau menggunakan Susu
Formula. Dapat dibaca pada PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (5): FAKTOR RISIKOTERJADINYA PENULARAN bahwa makin lama seorang ibu menyusui bayinya, risiko
menularkan HIV (yang terdapat pada ASI) juga makin tinggi.
Bila
kondisi memungkinkan, diberikan ASI Eksklusif (ASI saja) selama 6 bulan,
kemudian baru diganti dengan susu formula.
Pemberian
makanan bayi disini pada dasarnya: mencegah bayi tertular HIV melalui Air Susu
Ibu dari Ibu HIV positif.
5. RUJUKAN KE “CARE, SUPPORT DAN
TREATMENT” YANG KOMPREHENSIF
Pelayanan
tidak berhenti sampai ibu selesai melahirkan dan membawa bayinya pulang ke
rumah. Care, Support dan Treatment yang
komprehensig harus terus diberikan, tidak hanya kepada Ibu, tetapi juga bayi
yang dilahirkan dan suaminya. Pada prinsipnya: Akses kepada pelayanan
komprehensif yang berkesinambungan harus tetap ada. Pelayanan tidak berhenti di
Prong 3.
KESIMPULAN
Menarik
untuk dibaca tulisan Merry Wahyuningsih dalam detikHealth, berjudul: Menikah dan punya anak dengan pengidap HIV, siapa takut?
Dewasa
ini, walau belum ada obat untuk membunuh HIV (virus penyebab AIDS) tetapi
dengan mengikuti program PMTCT secara konsekwen dan konsisten, risiko penularan
HIV dari Ibu (HIV positif) kepada bayi dalam kandungan sudah bisa ditekan
sampai dibawah 5 %. Syaratnya: Mengerti caranya dan disiplin.
Dilanjutkan
ke: PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (7): “PRONG 4” DARI PMTCT
RUJUKAN BACAAN
Prevention of Mother-to-Child
Transmission of HIV Generic Training Package, WHO/CDC
No comments:
Post a Comment