Melanjutkan
PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (6): “PRONG 3” DARI PMTCT, dimaka
kita bertemu dengan wanita HIV Positif yang hamil, dan kita ingin ibu tetap
sehat (walau HIV positif) dan anak bisa lahir dengan HIV negatif, maka pada
Prong 4 ini klien kita adalah Wanita HIV
positif, anaknya dan keluarganya.
HIV
positif adalah sesuatu yang jangka panjang sehingga pelayanannya pun jangka
panjang. Prong 4 menunjukkan “keparipurnaan” pelayanan PMTCT (Prevention from
Mother to Child Transmission) dimana masih dibutuhkan Care, Support dan
Treatment untuk masa depan ibu, anak, dan keluarga.
Anak
yang dilahirkan dari ibu HIV positif membutuhkan follow-up yang reguler,
terutama pada dua tahun pertama kehidupan, misalnya Testing HIV, monitoring
gizi dan tumbuh kembang termasuk imunisasi.
Disinilah
prong 4 bermain: Tanpa keberadaan prong 4 maka PMTCT bukanlah PMTCT.
Prong
4: Better integration of HIV care, treatment and support
for women found to be positive and their families.
PERLU JEJARING PELAYANAN YANG KUAT
Pelayanan
kesehatan dan dukungan sosial amat penting bagi wanita dengan HIV positif, anak
dan suaminya. Prong 1 sampai dengan 4 adalah suatu kontinuum, suatu pelayanan
yang berkelanjutan. Pelayanan tidak berhenti sampai wanita selamat melahirkan
pada Prong 3. Masih banyak yang harus dilakukan dan hal ini merupakan peran
pelayanan pada Prong 4, misalnya:
·
Perawatan
dan pengobatan dengan ARV jangka panjang untuk ibu, anak dan suami yang HIV
positif
·
Pelayanan
terhadap gejala-gejala penyakit yang dialami.
·
Pencegahan
dan pengobatan terhadap penyakit-penyakit yang terkait dengan HIV (Infeksi
oportunistik)
· Pelayanan
kesehatan reproduksi: Konseling Keluarga Berencana (KB) dan pelayanan KB.
·
Dukungan
gizi
·
Dukungan
psikososial
·
Pengobatan
paliatif bila diperlukan
Anak-anak yang dlahirkan ibu dengan HIV lebih membutuhkan perhatian dibandingkan anak-anak yang lain. Anak yang ibunya terinfeksi HIV lebih berisiko menderita penyakit dan gangguan gizi karena beberapa alasan:
·
Kemungkinan
anak tersebut juga HIV positif dan menjadi sakit walau pelayanan kesehatan dan
gizi sudah tersedia
·
Anak
yang mendapatkan makanan pengganti ASI (Karena tidak disusui ibunya dengan
berbagai alasan kesehatan) lebih berisiko sakit dan kekurangan gizi.
·
Bila
ibunya sakit, maka tidak bisa melakukan pemeliharaan kepada anaknya dengan
baik.
PENUTUP
Bila
seorang wanita dapat diyakinkan bahwa ia akan memperoleh pelayan perawatan dan
pengobatan terbaik untuk dirinya, anaknya dan keluarganya, ia akan mau
melakukan konseling dan tes HIV.
Bila
ternyata wanita (ibu) tersebut HIV
positif maka ia akan bersedia menerima pelayanan Pencegahan Penularan HIV dari
Ibu ke Anak atau PMTCT (Prevention of Mother to Child Transmission).
Dilanjutkan
ke PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (8): PERAN SUAMI
RUJUKAN
BACAAN
Prevention of Mother-to-Child
Transmission of HIV Generic Training Package, WHO/CDC
No comments:
Post a Comment