Saturday, June 1, 2013

PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (7): “PRONG 4” DARI PMTCT

Melanjutkan PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (6): “PRONG 3” DARI PMTCT, dimaka kita bertemu dengan wanita HIV Positif yang hamil, dan kita ingin ibu tetap sehat (walau HIV positif) dan anak bisa lahir dengan HIV negatif, maka pada Prong 4  ini klien kita adalah Wanita HIV positif, anaknya dan keluarganya.
 
HIV positif adalah sesuatu yang jangka panjang sehingga pelayanannya pun jangka panjang. Prong 4 menunjukkan “keparipurnaan” pelayanan PMTCT (Prevention from Mother to Child Transmission) dimana masih dibutuhkan Care, Support dan Treatment untuk masa depan ibu, anak, dan keluarga.
 
Anak yang dilahirkan dari ibu HIV positif membutuhkan follow-up yang reguler, terutama pada dua tahun pertama kehidupan, misalnya Testing HIV, monitoring gizi dan tumbuh kembang termasuk imunisasi.
 
Disinilah prong 4 bermain: Tanpa keberadaan prong 4 maka PMTCT bukanlah PMTCT.
 
 
Prong 4: Better integration of HIV care, treatment and support for women found to be positive and their families.
 
 
PERLU JEJARING PELAYANAN YANG KUAT
 
Pelayanan kesehatan dan dukungan sosial amat penting bagi wanita dengan HIV positif, anak dan suaminya. Prong 1 sampai dengan 4 adalah suatu kontinuum, suatu pelayanan yang berkelanjutan. Pelayanan tidak berhenti sampai wanita selamat melahirkan pada Prong 3. Masih banyak yang harus dilakukan dan hal ini merupakan peran pelayanan pada Prong 4, misalnya:

·         Perawatan dan pengobatan dengan ARV jangka panjang untuk ibu, anak dan suami yang HIV positif
·         Pelayanan terhadap gejala-gejala penyakit yang dialami.
·         Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit-penyakit yang terkait dengan HIV (Infeksi oportunistik)
·        Pelayanan kesehatan reproduksi: Konseling Keluarga Berencana (KB) dan pelayanan KB.
·         Dukungan gizi
·         Dukungan psikososial
·         Pengobatan paliatif bila diperlukan

 
ANAK YANG DILAHIRKAN IBU DENGAN HIV

Anak-anak yang dlahirkan ibu dengan HIV lebih membutuhkan perhatian dibandingkan anak-anak yang lain. Anak yang ibunya terinfeksi HIV lebih berisiko menderita penyakit dan gangguan gizi karena beberapa alasan:

·         Kemungkinan anak tersebut juga HIV positif dan menjadi sakit walau pelayanan kesehatan dan gizi sudah tersedia
·         Anak yang mendapatkan makanan pengganti ASI (Karena tidak disusui ibunya dengan berbagai alasan kesehatan) lebih berisiko sakit dan kekurangan gizi.
·         Bila ibunya sakit, maka tidak bisa melakukan pemeliharaan kepada anaknya dengan baik.

 Mereka perlu follow-up secara reguler terutama pada dua tahun pertama dari hidupnya, misalnya: Imunisasi, Pencegahan terhadap penumocystic pneumonia dan penyakit lainnya, Testing HIV dan monitoring reguler terhadap makanan, gizi serta proses tumbuh-kembangnya.
 
 
PENUTUP
 
Bila seorang wanita dapat diyakinkan bahwa ia akan memperoleh pelayan perawatan dan pengobatan terbaik untuk dirinya, anaknya dan keluarganya, ia akan mau melakukan konseling dan tes HIV.
 
Bila ternyata wanita  (ibu) tersebut HIV positif maka ia akan bersedia menerima pelayanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak atau PMTCT (Prevention of Mother to Child Transmission).
 
 
RUJUKAN BACAAN
 
Prevention of Mother-to-Child Transmission of HIV Generic Training Package,  WHO/CDC

No comments:


Most Recent Post