USAID (United States Agency for International Development) didirikan oleh
Presiden Amerika Serikat yang namanya amat dikenal di Indonesia, yaitu John F.
Kennedy pada tanggal 3 November 1961 dengan semangat: Progress and innovation dilandasi nilai-nilai doing the right thing.
Atas prestasi yang luar biasa dalam
pengendalian TB, Indonesia berhasil mendapatkan Champion Award for Expetional Work in the Fight Against TB dari USAID Global Health. Bila kita kaitkan
dengan semangat dan nilai-nilai yang dipegang USAID di atas tentunya hal ini
tidak lepas dari Progress, Innovation
dan doing the right thing yang
dilakukan oleh Indonesia.
BERITA
DARI KBRI DI WASHINGTON DC-USA
Kementerian Kesehatan RI berhasil
meraih Champion Award for Expetional Work
in the Fight Against TB dari USAID atas keberhasilan dalam pengendalian TB
di Indonesia. Penghargaan diberikan oleh wakil USAID, Ariel Pablos-Mendez
kepada Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, DR. Dino Patti Jalal, mewakili
Kementerian Kesehatan RI di Washington DC, pada tanggal 20 Maret 2013.
Kementerian Kesehatan RI dalam hal ini
dinilai berhasil mencapai kemajuan yang signifikan dalam pengendalian TB di
Indonesia antara lain dengan menurunkan angka kematian akibat TB menjadi
setengahnya pada tahun 2015 sesuai dengan Millennium Development Goals (MDGs)
sejak tahun 2010. Tidak hanya prestasi nasional tetapi juga internasional.
Sebagai catatan kecil bila kita
perhatikan gambar di bawah, ada gagapnya juga penulis berita dari KBRI di DC.
Pada perihal surat tertulis tanggal 20 Maret 2012 sedangkan pada isi berita
disebutkan tanggal 20 Maret 2013. Kesalahan kecil seperti ini bisa saja
terjadi, yang penting penghargaannya tidak salah.
DISERAHKAN KEPADA MENTERI KESEHATAN RI
DISERAHKAN KEPADA MENTERI KESEHATAN RI
Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah
Mboi, SpA, MPH menerima secara langsung trophy penghargaan tersebut dari Duta
Amerika Serikat untuk Republik Indonesia, Mr. Scot Marciel, di Kantor
Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 18 April 2013.
Keberhasilan Indonesia seperti yang disampaikan Menkes RI dalam sambutannya yang juga dirilis oleh oleh media elektronik pada kesempatan tersebut antara lain adalah:
Keberhasilan Indonesia seperti yang disampaikan Menkes RI dalam sambutannya yang juga dirilis oleh oleh media elektronik pada kesempatan tersebut antara lain adalah:
1.
Kemajuan
luar biasa dalam mengelola program pengendalian TB secara efektif sejak
strategi DOTS diperkenalkan di Indonesia lebih dari sepuluh tahun yang lalu.
Secara konsisten telah dicapai penemuan kasus TB baru di atas 70% dan angka
kesembuhan di atas 90%. Dengan demikian Indonesia telah memberikan kontribusi
yang signifikan dalam pencapaian target TB global.
2. Kepemimpinan
luar biasa dalam memperkenalkan tehnologi diagnostik baru, GeneXpert yang mampu mendiagnosa TB dan TB-MDR (TB Multi-Drug
Resistant) sehingga memberikan kemudahan bagi pasien dalam memperoleh akses
diagnosa, khususnya TB-MDR (Perlu diketahui bahwa dengan metode ini diagnosa
dapat ditegakkan dalam waktu kurang dari 2 jam).
3.
Indonesia
merupakan salah satu negara di dunia yang mempelopori agar target universal
access untuk TB MDR masuk dalam kebijakan nasional. Programmatic Management of Drug Resistant TB (PMDT) di Indonesia
telah diterima secara internasional dan ada indikasi PMDT diakui serta diterima
sebagai model dan praktek yang baik bagi negara lain
4. Hal-hal
lain yang menonjol adalah: Program TB Nasional dinilai berhasil mengembangkan
kemitraan yang kuat dengan masyarakat sipil dan organisasi non pemerintah (LSM)
5.
Indonesia
dinilai aktif melibatkan penyedia layanan swasta dan bergerak cepat pada
pelaksanaan International Standards of TB Care. Dengan demikian Indonesia
mempunyai landasan yang kuat dalam upaya
memberikan pelayanan TB yang berkualitas kepada semua penderita TB
6.
Kemitraan
dengan masyarakat sipil dan organisasi non pemerintah (LSM) di tingkat
masyarakat juga telah dibina dengan amat baik. Mereka adalah mitra yang amat
kuat dukungannya sehingga penderita TB cepat ditemukan, cepat didiagnosa dan
menyelesaikan pengobatannya.
Disamping kemajuan penting yang
dicapai dan penghargaan yang diraih, Menkes RI juga menyampaikan bahwa
Indonesia tetap termasuk dalam high burden countries (Indonesia adalah negara
penyumbang jumlah penderita TB nomor 4 di dunia setelah India, China dan Afrika
Selatan; Hal wajar karena jumlah penduduk Indonesia yang besar). Oleh sebab itu
Menkes RI menekankan beberapa hal yang perlu menjadi fokus kegiatan:
1.
Mandatory
Notification: Dengan mewajibkan semua fasilitas pelayanan kesehatan melaporkan
penderita TB yang dilayani, akan meningkatkan pelaporan komprehensif dan
penemuan penderita baru, khususnya yang sampai saat ini masih dalam katagori
underserved, utamanya TB pada wanita dan anak-anak.
2.
Memperkuat
sistem laboratorium, guna meningkatkan diagnosa termasuk MDR-TB
3.
Meningkatkan
pelayanan kepada penderita yang terinfeksi TB dan HIV sehingga mendapatkan
pengobatan untuk keduanya.
TB mengakibatkan beban ekonomi dan
sosial yang besar. Banyak orang dengan TB tidak mampu bekerja atau melanjutkan
pendidikan. Banyak juga yang kehilangan keluarga dan teman. Demikian pula ada
yang mengalami stigma. Saat ini secara global upaya eliminasi TB dari bumi
masih dibayangi jutaan kematian akibat TB. Padahal TB dapat di eliminasi
melalui kemitraan, riset, diagnosa dini, akses pengobatan yang lebih baik,
advokasi dan mobilisasi sosial. Demikian kurang-lebih disampaikan oleh Menkes.
Oleh sebab itu Menkes mengajak kita semua yang intinya: Dengan deteksi kasus TB
baru dan mengobati semua kasus TB mari kita ciptakan komunitas dunia yang bebas
TB.
Secara khusus Menkes menyampaikan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan program TB Nasional
baik di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota, dan para petugas kesehatan
di Puskesmas, Rumah Sakit dan Balai Kesehatan Paru atas dedikasinya dalam
melayani pasien TB di seluruh Indonesia.
Di bawah adalah link tayangan Youtube dari “Sehat
negeriku” situs resmi Pusat Komunikasi Publik Kemenkes RI. Dapat kita dengarkan
apa yang disampaikan Menkes kepada seluruh insan kesehatan pemerintah dan non
pemerintah yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam pengendalian TB di
Indonesia.
Kesuksesan program pengendalian TB di
Indonesia yang mendapatkan apresiasi dari dunia Internasional, merupakan hasil
kerja keras dan kerjasama kita semua. Karena itu penghargaan ini saya tujukan
kepada seluruh pekerja kesehatan di seluruh Indonesia baik pemerintah maupun
non pemerintah (Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH)
Tulisan ini adalah episode tarakhir
dari 3 tulisan:
Keberhasilan Program TB
di Indonesia (3): “Champion Award for Exceptional Work in the Fight Against
TB” dari USAID
|
Sehat negeriku
USAID
Personal Communication: Drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH. Kasubdit Pengendalian TB, Dit P2ML, Ditjen P2PL, Kemenkes RI
No comments:
Post a Comment