Sunday, April 21, 2013

KEBERHASILAN PROGRAM TB DI INDONESIA (3): “CHAMPION AWARD FOR EXCEPTIONAL WORK IN THE FIGHT AGAINST TUBERCULOSIS” DARI USAID

USAID (United States Agency for International Development) didirikan oleh Presiden Amerika Serikat yang namanya amat dikenal di Indonesia, yaitu John F. Kennedy pada tanggal 3 November 1961 dengan semangat: Progress and innovation dilandasi nilai-nilai doing the right thing.
 
Atas prestasi yang luar biasa dalam pengendalian TB, Indonesia berhasil mendapatkan Champion Award for Expetional Work in the Fight Against TB dari USAID Global Health. Bila kita kaitkan dengan semangat dan nilai-nilai yang dipegang USAID di atas tentunya hal ini tidak lepas dari Progress, Innovation dan doing the right thing yang dilakukan oleh Indonesia.
 
 
BERITA DARI KBRI DI WASHINGTON DC-USA
 
Kementerian Kesehatan RI berhasil meraih Champion Award for Expetional Work in the Fight Against TB dari USAID atas keberhasilan dalam pengendalian TB di Indonesia. Penghargaan diberikan oleh wakil USAID, Ariel Pablos-Mendez kepada Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, DR. Dino Patti Jalal, mewakili Kementerian Kesehatan RI di Washington DC, pada tanggal 20 Maret 2013.
 
Kementerian Kesehatan RI dalam hal ini dinilai berhasil mencapai kemajuan yang signifikan dalam pengendalian TB di Indonesia antara lain dengan menurunkan angka kematian akibat TB menjadi setengahnya pada tahun 2015 sesuai dengan Millennium Development Goals (MDGs) sejak tahun 2010. Tidak hanya prestasi nasional tetapi juga internasional.
 
Sebagai catatan kecil bila kita perhatikan gambar di bawah, ada gagapnya juga penulis berita dari KBRI di DC. Pada perihal surat tertulis tanggal 20 Maret 2012 sedangkan pada isi berita disebutkan tanggal 20 Maret 2013. Kesalahan kecil seperti ini bisa saja terjadi, yang penting penghargaannya tidak salah.



DISERAHKAN KEPADA MENTERI KESEHATAN RI
 
Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH menerima secara langsung trophy penghargaan tersebut dari Duta Amerika Serikat untuk Republik Indonesia, Mr. Scot Marciel, di Kantor Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 18 April 2013.


Keberhasilan Indonesia seperti yang disampaikan Menkes RI dalam sambutannya yang juga dirilis oleh oleh media elektronik pada kesempatan tersebut antara lain adalah:

1.    Kemajuan luar biasa dalam mengelola program pengendalian TB secara efektif sejak strategi DOTS diperkenalkan di Indonesia lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Secara konsisten telah dicapai penemuan kasus TB baru di atas 70% dan angka kesembuhan di atas 90%. Dengan demikian Indonesia telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pencapaian target TB global.

2.    Kepemimpinan luar biasa dalam memperkenalkan tehnologi diagnostik baru, GeneXpert yang mampu mendiagnosa TB dan TB-MDR (TB Multi-Drug Resistant) sehingga memberikan kemudahan bagi pasien dalam memperoleh akses diagnosa, khususnya TB-MDR (Perlu diketahui bahwa dengan metode ini diagnosa dapat ditegakkan dalam waktu kurang dari 2 jam).

3.    Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempelopori agar target universal access untuk TB MDR masuk dalam kebijakan nasional. Programmatic Management of Drug Resistant TB (PMDT) di Indonesia telah diterima secara internasional dan ada indikasi PMDT diakui serta diterima sebagai model dan praktek yang baik bagi negara lain

4.    Hal-hal lain yang menonjol adalah: Program TB Nasional dinilai berhasil mengembangkan kemitraan yang kuat dengan masyarakat sipil dan organisasi non pemerintah (LSM)

5.    Indonesia dinilai aktif melibatkan penyedia layanan swasta dan bergerak cepat pada pelaksanaan International Standards of TB Care. Dengan demikian Indonesia mempunyai landasan yang kuat  dalam upaya memberikan pelayanan TB yang berkualitas kepada semua penderita TB

6.    Kemitraan dengan masyarakat sipil dan organisasi non pemerintah (LSM) di tingkat masyarakat juga telah dibina dengan amat baik. Mereka adalah mitra yang amat kuat dukungannya sehingga penderita TB cepat ditemukan, cepat didiagnosa dan menyelesaikan pengobatannya.

 
KE DEPAN APA YANG HARUS DILAKUKAN?
 
Disamping kemajuan penting yang dicapai dan penghargaan yang diraih, Menkes RI juga menyampaikan bahwa Indonesia tetap termasuk dalam high burden countries (Indonesia adalah negara penyumbang jumlah penderita TB nomor 4 di dunia setelah India, China dan Afrika Selatan; Hal wajar karena jumlah penduduk Indonesia yang besar). Oleh sebab itu Menkes RI menekankan beberapa hal yang perlu menjadi fokus kegiatan:

1.    Mandatory Notification: Dengan mewajibkan semua fasilitas pelayanan kesehatan melaporkan penderita TB yang dilayani, akan meningkatkan pelaporan komprehensif dan penemuan penderita baru, khususnya yang sampai saat ini masih dalam katagori underserved, utamanya TB pada wanita dan anak-anak.

2.    Memperkuat sistem laboratorium, guna meningkatkan diagnosa termasuk MDR-TB 

3.    Meningkatkan pelayanan kepada penderita yang terinfeksi TB dan HIV sehingga mendapatkan pengobatan untuk keduanya.


 EPILOG
 
TB mengakibatkan beban ekonomi dan sosial yang besar. Banyak orang dengan TB tidak mampu bekerja atau melanjutkan pendidikan. Banyak juga yang kehilangan keluarga dan teman. Demikian pula ada yang mengalami stigma. Saat ini secara global upaya eliminasi TB dari bumi masih dibayangi jutaan kematian akibat TB. Padahal TB dapat di eliminasi melalui kemitraan, riset, diagnosa dini, akses pengobatan yang lebih baik, advokasi dan mobilisasi sosial. Demikian kurang-lebih disampaikan oleh Menkes. Oleh sebab itu Menkes mengajak kita semua yang intinya: Dengan deteksi kasus TB baru dan mengobati semua kasus TB mari kita ciptakan komunitas dunia yang bebas TB.
 
Secara khusus Menkes menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan program TB Nasional baik di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota, dan para petugas kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit dan Balai Kesehatan Paru atas dedikasinya dalam melayani pasien TB di seluruh Indonesia.
 
 
Di bawah adalah link tayangan Youtube dari “Sehat negeriku” situs resmi Pusat Komunikasi Publik Kemenkes RI. Dapat kita dengarkan apa yang disampaikan Menkes kepada seluruh insan kesehatan pemerintah dan non pemerintah yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam pengendalian TB di Indonesia.
 
Kesuksesan program pengendalian TB di Indonesia yang mendapatkan apresiasi dari dunia Internasional, merupakan hasil kerja keras dan kerjasama kita semua. Karena itu penghargaan ini saya tujukan kepada seluruh pekerja kesehatan di seluruh Indonesia baik pemerintah maupun non pemerintah (Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH)

Tulisan ini adalah episode tarakhir dari 3 tulisan:

Keberhasilan Program TB di Indonesia (3): “Champion Award for Exceptional Work in the Fight Against TB” dari USAID

 
SUMBER:

Sehat negeriku
USAID
Personal Communication: Drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH. Kasubdit Pengendalian TB, Dit P2ML, Ditjen P2PL, Kemenkes RI

No comments:


Most Recent Post