Bila kita
perhatikan ketiga penyakit ini: AIDS, TB dan Malaria, maka TB dan Malaria sudah
ada sejak jaman purba. Sementara si bungsu AIDS baru muncul pada abad ke 20. Selanjutnya
mana yang lebih tua antara Malaria dan TB, kalau kita baca beberapa kepustakaan, Malaria
lah yang lebih tua.
Disisi lain
lain kalau kita lihat dari “Hari Besar” ketiga penyakit tersebut, Malaria
justru menjadi yang paling muda. Apakah Malaria termasuk penyakit yang pernah terabaikan
(Neglected)? Kemudian kita kaget ketika Malaria muncul dalam jajaran penyakit Re-emerging?
Bila memang demikian, sudah waktunya komunitas Malaria kembali bersatupadu, kembali mengisi ulang energi, bahu-secara global untuk memberantas kembali (rollback) Malaria.
BERAWAL DARI AFRICA MALARIA DAY
Cikal bakal World Malaria Day adalah Africa Malaria Day yang di mulai tahun
2011, setahun setelah Deklarasi Abuja pada acara African Summit on Malaria, yang ditandatangani 44 Negara endemis Malaria
di Afrika. Africa Malaria Day
diperingati setiap tanggal 25 April.
World
Malaria Day (WMD) sendiri ditetapkan WHO pada tanggal 23 Mei tahun 2007 pada
sidang ke 60 World
Health Assembly (WHA). Resolusi yang mengantar Lahirnya Hari
Malaria Sedunia tersebut berjudul: Malaria, including proposal for
establishment of World Malaria Day.
Pada hakekatnya WMD mengikuti AMD.
Dengan adanya WMD maka kewaspadaan global
terhadap malaria akan meningkat. Malaria adalah ancaman global dan tidak
dibatasi oleh tapal batas negara. Sehubungan dengan hal tersebut maka tema WMD
yang pertama adalah: Malaria: A Disease Without Border
RESOLUSI WHA
Lahirnya WMD karena didorong Resolusi WHA. Adapun hal-hal yang mendorong
resolusi tersebut antara lain: Malaria masih menyebabkan lebih dari sejuta
kematian (yang dapat dicegah) setiap tahunnya, Malaria merupakan sasaran MDG
dan pengendalian malaria akan membantu pencapaian sasaran MDG lainnya yaitu
mengurangi kematian anak balita, meningkatkan kesehatan ibu dan memberantas
kemiskinan.
Angka satu juta tersebut di atas tidak terlalu menyimpang dari yang dilaporkan WHO melalui World Malaria
Report 2010: Disebutkan bahwa secara global 3,3 milyar orang di 116 negara
berisiko terhadap malaria dan pada tahun 2009 sebanyak 781 ribu orang meninggal
akibat malaria terutama wanita dan anak-anak.
Pada bagian akhir Resolusi ditekankan dua butir yang selengkapnya sebagai
berikut:
RESOLVES that:
(1) World Malaria Day shall
be commemorated annually on 25 April, or on such other day or days as
individual Member States may decide, in order to provide education and understanding
of malaria as a global scourge that is preventable and a disease that is
curable;
(2) World Malaria Day shall
be the culmination of year-long intensified implementation of national
malaria-control strategies, including community-based activities for malaria
prevention and treatment in endemic areas, and the occasion to inform
Oleh sebab itu, seperti yang kita lihat sekarang, WMD atau Hari Malaria Sedunia (HMS) diperingati
setiap tanggal 25 April (melanjutkan Africa Malaria Day) sebagai puncak acara
kegiatan selama setahun yang meliputi strategi pengendalian malaria termasuk
kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat dalam pencegahan dan pengobatan malaria.
Puncak kegiatan tersebut digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai malaria sekaligus menyebarluaskan kegiatan yang telah
dilaksanakan secara nasional oleh masing-masing negara selama setahun penuh
kepada masyarakat.
PENEKANAN SEKJEN PBB PADA HARI MALARIA SEDUNIA YANG
PERTAMA
Pada peringatan
WMD yang pertama tahun 2008, Sekjen PBB ban Ki-moon menekankan perlunya
upaya-upaya untuk meningkatkan ketersediaan kelambu (LLIN), Obat-obatan,
Fasilitas pelayanan kesehatan dan ketersediaan tenaga kesehatan terlatih
khususnya di daerah endemis malaria.
Harapan Sekjen PBB adalah akses universal
dapat dicapai pada tahun 2010.
Seruan
Sekjen PBB membuahkan lahirnya Global Malaria Action Plan (GMAP) untuk
mengurangi insidens Malaria di seluruh dunia.
Tiga strategi utama GMAP tersebut
adalah Control, Elimination and Research. Tujuan jangka panjang GMAP adalah
eradikasi malaria di seluruh dunia.
EPILOG
Invest the
future: Defeat Malaria adalah judul tulisan WMD team yang di posting pada
tanggal 6 Maret 2013 di worldmalariaday.org. Disebutkan bahwa upaya global
pengendalian Malaria telah menunjukkan keberhasilan yang berarti Di Afrika
angka kematian akibat malaria telah berkurang sepertiga bagian dibandingkan
sepuluh tahun yang lalu. Pada periode yang sama luar, 35 dari 53 negara endemis
malaria di luar Afrika berhasil menurunkan angka kesakitan Malaria sampai 50%.
Di daerah yang mempunyai akses baik terhadap pencegahan dan pengobatan Malaria,
angka kematian anak turun sampai 20%.
Ancaman
keberhasilan ini bukannya tidak ada. Pengalaman menunjukkan bahwa keberhasilan
program sering diikuti penurunan anggaran. Bila hal seperti ini terjadi maka
hasil pengendalian yang menunjukkan kemajuan signifikan selama ini akan pupus
pelan-pelan. Kita harus tetap menginvestasikan untuk masa depan. Pendanaan,
dukungan sumberdaya dan teknis tetap diperlukan sampai malaria benar-benar tuntas
bukan sekedar tereliminasi, tetapi tereradikasi. Setiap peluang harus diambil
dan sekaranglah waktunya.
RUJUKAN
BACAAN
http://www.worldmalariaday.org/live_detail_en.cfm?id=796
http://www.who.int/malaria/publications/WHA-malaria-resolution-2007.pdf
No comments:
Post a Comment