Thursday, December 6, 2012

KELAMBU BERINSEKTISIDA (LLINs): NYAMUK DATANG NYAMUK MATI




Dari tempat perindukan nyamuk akan terbang menuju sasaran yaitu manusia. Ada jenis yang menyergap di luar rumah, ada jenis yang menyerbu ke dalam rumah.oleh sebab itu rumah harus aman dari nyamuk. Jangan ada lobang yang dapat dimasuki nyamuk yang mengendap-endap mulai sore hari.
 
Tutup pintu dan jendela, pasang kawat kasa di lobang-lobang ventilasi, jangan sampai lupa memperhatikan pintu belakang, pintu kamar mandi dan semua lobang kecil yang bisa jadi jalan masuk nyamuk. Pintu di tutup tetapi ada celah, sama saja artinya dengan tidak ditutupi
 
 
KELAMBU BERINSEKTISIDA: ITNs dan LLINs
 
Setelah semua dilakukan, maka yang paling akhir tentunya, saat tidur kita harus pakai kelambu. Ada dua jenis kelambu: Yang berinsektisida dan yang tidak berinsektisida. Yang tidak berinsektisida, hanya sekedar melindungi kita dari gigitan nyamuk. Adapun yang berinsektisida disamping melindungi terhadap gigitan juga membunuh nyamuk.

Kelambu berinsektisida sendiri juga ada dua jenis. Yang pertama biasa kita sebut ITNs (Insecticide-Treated Nets) dan yang kedua kita kenal dengan nama LLINs (Long Lasting Insecticidal Nets).

Yang kita gunakan sekarang adalah LLINs karena “long lasting”. Tahan 3-5 tahun dan bisa dicuci sampai 20 kali. Sementara yang pertama (ITNs) perlu dicelup ulang setelah dicuci tiga kali. Jadi LLIN lebih “cost-effective” dibanding ITN. Oleh sebab itu guna mencapai sasaran Millennium Development Goals (MDGs) 2015, satu dari tiga intervensi primer yang harus dilakukan adalah “full coverage” LLIN pada populasi yang berisiko malaria (WHO Global Malaria Program)

Sasaran utama LLIN adalah ibu dan anak balitanya. Oleh sebab itu kita lihat petugas malaria di daerah dalam pendistribusian LLIN beberja sama dengan petugas KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan petugas Imunisasi. Tujuan utamanya adalah supaya tidak ada “missed oportunity” (kesempatan yang hilang) dan sekaligus bonus bagi ibu yang periksa hamil atau ibu yang membawa anaknya untuk imunisasi.

Segala upaya harus dilakukan supaya bisa “full coverage”. Pada prinsipnya kita harus memanfaatkan peluang dalam pendistribusian LLIN. Cakupan menyeluruh berarti perlindungan juga menyeluruh. Tidak ada lagi kesempatan bagi nyamuk anopheles untuk menyatroni masyarakat. Mereka akan mati dan punah pelan-pelan.

 
KINERJA LLINs YANG PRIMA

Performa LLINs tidak diragukan lagi. Tentusaja dengan catatan harus “full coverage”. Semua program, apa saja kalau cakupannya di bawah 80% tidak akan menghasilkan performance epidemiologis yang bermakna. Sebagai contoh,  “Success Rate” pengobatan TB Paru serendah-rendahnya harus 80%. Demikian pula cakupan imunisasi.
Ditinjau dari sisi manusianya, maka dengan LLINs orang sehat akan terlindung dari gigitan nyamuk Anopheles, sehingga risiko tertular menjadi minimal.

Demikian pula orang sakit (malaria) yang tidur dengan kelambu, ia tidak akan membantu nyamuk dalam penyebaran penyakit malaria.

Satu dari rantai penularan telah putus. Tidak ada manusia kemasukan parasit malaria dan tidak ada orang menjadi bank parasit untuk didistribusikan oleh nyamuk ke manusia yang lainnya.
 Ditinjau dari sisi nyamuknya, ada tiga hal yang dilakukan oleh LLINs:
1.    LLINs membunuh nyamuk dewasa yang masuk rumah. Angka kematiannya (nyamuk) tinggi. Makin banyak nyamuk mati maka risiko manusia digigit nyamuk juga akan turun.

2.    Bila nyamuk tidak langsung mati di tempat pada saat itu, maka parasit malaria butuh waktu untuk berkembang dalam tubuh nyamuk sebelum sampai di kelenjar ludah nyamuk sebagai sporozoit yang siap diterjunkan ke darah manusia. Bisa sampai 8 hari. Kalau nyamuk mati sebelum waktunya, maka parasit Malaria (Plasmodium) tidak sempat berkembang. Putus siklus hidupnya, turun populasinya. Hal ini juga akan mengurangi populasi nyamuk yang membawa parasit. Manusia mungkin digigit nyamuk, tetapi nyamuknya steril (tidak membawa plasmodium).

3.    Bila nyamuk sempat bertelur, karena tidak mendapat nutrisi dari darah manusia, maka pematangan telurnya tidak berlangsung (nyamuk Anopheles menggigit manusia karena butuh darah manusia guna perkembangan telur-telurnya). Tidak ada Anopheles baru yang menetas. Siklus hidup nyamuk pun putus.
Bisa dibayangkan hebatnya dual effect dari LLINs: memutuskan siklus hidup nyamuk sekaligus plasmodium. Kalau bisa dilaksanakan secara “full coverage” dan “sustain” maka “rantai penularan” pun akan putus dan diikuti menurunnya dengan cepat Insidens Malaria.

EPILOG
Annual Parasite Incidence Indonesia saat ini sudah turun jauh sampai 1,7 untuk 1000 penduduk. Sasaran kita adalah 1 per seribu pada tahun 2014 dan eliminasi malaria pada tahun 2030. Memang butuh waktu, dan kita harus tetap waspada dengan nyamuk Anopheles ini.

Nyamuk itu efektif dan bagi mereka kita adalah sesuatu yang enak untuk dimakan. Demikian dikatakan Betty Reese (pilot Amerika) dan Don Marquis (novelist Amerika). Kutipannya dapat dibaca di bawah:

If you think you are too small to be effective, you have never been in bed with a mosquito

A man thinks he amounts to a great deal but to a flea or a mosquito a human being is merely something good to eat

Dua hal yang harus kita perhatikan, pertama: Resistensi nyamuk terhadap insektisida dan yang kedua: Nyamuk mengundurkan jam gigit, menunggu manusia keluar dari kelambu (IwMM).

Rujukan bacaan:
http://www.who.int/malaria/publications/atoz/itnspospaperfinal.pdf
http://en.wikipedia.org/wiki/LLIN

Dilanjutkan ke: Memasang kelambu “tidak semudah itu”


No comments:


Most Recent Post