Thursday, September 12, 2013

TUBERKULOSIS RESISTEN (KEBAL) OBAT: APA DAN BAGAIMANA TERJADINYA

Ancaman terhadap kemajuan besar yang telah dicapai dalam pengendalian TB Global maupun Nasional selama dua dekade terakhir adalah munculnya Tuberkulosis yang kebal obat. Lazim disebut Multi-Drug Resistent Tuberculosis (MDR-TB) dan Extensively DrugResistent Tuberculosis (MDR-TB). WHO menetapkan hal ini sebagai tantangan besar yang harus diantisipasi sebagai bagian dari The Stop TB Strategy yang diluncurkan pada tahun 2006.
 
WHO menyelenggarakan Ministerial Meeting negara-negara yang termasuk dalam High Burden Country (terhadap MDR/XDR-TB) di Beijing, China, bulan April 2009. Indonesia termasuk negara yang hadir. Pertemuan tersebut mengantar resolusi WHA62.15 dalam World Health Assembly (WHA) ke 62 bulan Mei 2009: Supaya semua negara anggota segera mengambil langkah-langkah dalam mencapai universal access diagnosa dan pengobatan MDR/XDR-TB pada tahun 2015,
 
 
APAKAH MULTI DRUG RESISTENT TUBERCULOSIS (MDR-TB)?
 
MDR-TB (Multi-Drug Resistent TB) adalah penyakit tuberkulosis dimana Mycobacterium tuberculosis (Mtb) kebal terhadap dua macam obat lini-1, yaitu Isoniazid (INH) dan Rifampisin yang merupakan dua dari empat obat dalam pengobatan TB dewasa ini (Strategi DOTS).
 
Dalam hal ini dua OAT (Obat Anti TB)  yang saat ini lazim digunakan melalui strategi DOTS tidak mempan lagi untuk membunuh Mycobacterium tuberculosis (Mtb).
 
 
APAKAH EXTENSIVELY DRUG RESISTANT TUBERCULOSIS (XDR-TB)?
 
XDR-TB adalah bentuk yang lebih jarang dan lebih berat dari MDR-TB. Dalam hal ini Mycobacterium tuberculosis (Mtb) kebal terhadap dua obat Lini-1 INH dan Rifampisin plus fluoroquinolone dan sedikitnya satu dari tiga obat suntik lini ke dua (Amikacin, Kanamycin atau Capreomycin).
 
Mengingat XDR-TB kebal terhadap sebagian besar obat TB yang paling potent maka opsi untuk pengobatan penderita XDR-TB menjadi semakin terbatas. Penderita masih bisa sembuh dengan angka kesembuhan yang semakin kecil lagi, dan angka kematian lebih tinggi.
 
XDR-TB amat mengancam   orang-orang yang mengalami penurunan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh pada umumnya, dan orang-orang dengan HIV AIDS pada khususnya. Mereka menjadi lebih mudah terkena TB (TB Latent menjadi aktif maupun tertular TB dan langsung menjadi TB Aktif). Peluang sakit lebih tinggi demikian pula peluang meninggal juga lebih tinggi.
 
 
APAKAH GEJALA MDR/XDR-TB?
 
Semua TB (Paru) gejalanya sama. Intinya adalah batuk kronis, berdahak (bisa campur darah), demam, menggigil, keringat malam, nafsu makan turun, berat badan turun.
 
Perbedaan dengan TB Aktif yang biasa,  terletak pada obatnya. Dalam hal ini MDR/XDR-TB tidak sembuh dengan pengobatan standar untuk TB biasa.

Dengan demikian kita perlu waspada: Bila menjumpai penderita positif TB (yang dibuktikan dengan pemeriksaan mikroskopis terhadap dahak) tetapi kondisi fisiknya tidak membaik dengan pengobatan standar yang berlaku (Strategi DOTS) perlu dipikirkan kemungkinan menderita MDR-TB atau bahkan XDR-TB.


BAGAIMANA MENGETAHUI (DIAGNOSA) TB KEBAL OBAT?

Guna mengetahui seseorang menderita TB kita harus menemukan Mucobacterium tuberculosis (Mtb) melalui pemeriksaan mikroskopis dahak (sputum) penderita yang kita perkirakan menderita TB. Pemeriksaannya sederhana, tidak sampai satu hari sudah bisa diketahui, hanya perlu diulang sampai tiga kali.

Tetapi untuk mengetahui apakah Mtb tersebut kebal obat atau tidak, bakteri harus dibiakkan dan dilakukan test di laboratorium khusus. Waktu yang dibutuhkan cukup lama, bisa 6-16 minggu khususnya untuk XDR-TB. Dewasa ini dengan perkembangan iptek, melalui metoda “Xpert MTB/RIF Assay” kita bisa menegakan diagnosa TB (menemukan bakteri) dan sekaligus mengetahui resistensi bakteri tersebut terhadap Rifampisin hanya dalam waktu dua jam.

Lamanya penegakan diagnosa dan memastikan obat yang sensitif kadang mengakibatkan penderita meninggal dalam masa tunggu diagnosa tegak. Mengenai hal ini penelitian terus dilakukan guna menemukan metoda percepatan diagnosa dan perpendekan masa pengobatan tanpa mengurangi kualitas diagnosa dan pengobatan.


BAGAIMANA TERJADINYA MDR-TB DAN XDR-TB?

Mengapa terjadi MDR/XDR-TB intinya adalah: Apabila penggunaan dan manajemen OAT (Obat Anti TB) tidak benar. MDR/XDR-TB terjadi karena “faktor manusia” dan dalam hal ini yang terkait adalah penderita dan petugas kesehatan, disamping tertular secara alamiah dari penderita MDR/XDR-TB

Ada dua hal yang menyebabkan terjadi TB Kebal Obat.

Pertama adalah penggunaan OAT (Obat Anti TB) yang tidak benar. Bisa karena faktor penderita yang tidak menyelesaikan pengobatan atau berobat tidak teratur, bisa karena faktor petugas yang tidak melakukan manajemen pengobatan dan obat dengan baik. Misalnya obat dibawah standar mutu, tidak melaksanakan pengobatan sesuai prosedur, suplai obat putus, tidak melakukan pengawasan pengobatan. OAT yang tidak digunakan sesuai petunjuk berakibat bakteri TB lama-lama menjadi kebal obat.

Kedua adalah tertular langsung dari batuk, bersin (dll) penderita MDR/XDR-TB. Bakteri yang kebal obat pada seseorang akan tetap kebal obat pada orang lain.

Dilanjutkan ke TUBERKULOSIS RESISTEN (KEBAL) OBAT: BAGAIMANA PENULARANNYA DAN SIAPA YANG BERISIKO TERTULAR

RUJUKAN BACAAN

http://www.cdc.gov/tb/topic/drtb/default.htm

http://www.cdc.gov/tb/publications/factsheets/drtb/mdrtb.htm
http://www.cdc.gov/tb/topic/drtb/xdrtb.htm
http://www.cdc.gov/tb/publications/factsheets/drtb/xdrtb.htm
Rapid implementation of the Xpert MTB/RIF diagnostic test: technical and operational „How-to‟; practical considerations. WHO, 2011
Core Curriculum on Tuberculosis: What the Clinician Should Know, CDC, 2011 

No comments:


Most Recent Post