Sepertiga penduduk dunia pernah terinfeksi TB (TB
Latent) dan 10 persen diantara penderita TB Latent tersebut akan menjadi TB
Aktif pada suatu saat dalam hidupnya. Satu orang penderita TB Aktif dalam satu
tahun berpeluang menularkan TB kepada 10-15 orang. Apabila tidak diobati maka
dua per tiga dari penderita TB Aktif tersebut akan meninggal dunia.
Mengenal TB Aktif jauh lebih mudah daripada mengenal
TB Latent yang tanpa gejala. Walau tidak menular, TB Latent adalah sumber dari
TB Aktif. Oleh sebab itu baik TB Latent maupun TB Aktif keduanya perlu kita
hindari, kita cegah dan kita obati.
Tulisan ini
adalah lanjutan dari TUBERKULOSIS (TB) LATENT DAN TUBERKULOSIS (TB) AKTIF
Tabel di bawah adalah perbedaan antara TB Latent dan
TB Aktif, sebagai berikut
TB LATENT
|
TB AKTIF
|
·
Tanpa
gejala
|
·
Ada
gejala-gejala yaitu:
o
Batuk
berdahak lebih dari 2 minggu
o
Nyeri dada
o
Batuk
lendir (sputum) campur darah
o
Kelemahan
umum
o
Penurunan
berat badan
o
Hilang
nafsu makan
o
Menggigil
o
Demam
o
Keringat
pada malam hari
|
·
Tidak
merasa sakit
|
·
Merasa
sakit (lihat gejala di atas)
|
·
Tidak
menular ke orang lain
|
·
Menular ke
orang lain melalui droplet yang keluar melalui batuk, ketawa, bicara,
menyanyi dan dibawa udara
|
·
Hasil tes
kulit atau tes darah umumnya mengindikasikan adanya infeksi TB
|
·
Hasil tes
kulit atau tes darah umumnya mengindikasikan adanya infeksi TB
|
·
Mycobacterium
tuberculosis inaktif (dormant), tidak berkembang-biak
|
·
Mycobacterium
tuberculosis berkembang-biak dan merusak organ tubuh yang diserang
|
·
Pemeriksaan
sinar X dada menunjukkan tanda-tanda TB latent dan pemeriksaan mikroskopis
sputum (dahak) negatif
|
·
Pemeriksaan
sinar X dada menunjukkan tanda-tanda TB Aktif, pemeriksaan mikroskopis sputum (dahak) positif, biakan positif
|
·
TB Latent
perlu diobati supaya tidak menjadi TB Aktif
|
·
TB Aktif
perlu diobati sampai sembuh supaya tidak mengganggu kesehatan penderita dan
menular pada orang lain
|
Pengendalian TB secara nasional masih berkonsentrasi
untuk memutus rantai penularan dengan penemuan dan pengobatan TB Aktif
menggunakan strategi DOTS (Directly Observed Treatment ShortCourse) yaitu
pengobatan jangka pendek (6 bulan) dengan pengawasan langsung untuk menjaga
kepatuhan berobat.
Adapun pengobatan TB Latent masih terbatas pada
pelayanan kesehatan perorangan. Dalam hal ini masyarakat perlu ditingkatkan
kesadarannya: Apabila merasa terpapar Mycobacterium tuberculosis dengan
kemungkinan menderita TB Latent sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
TB Latent
adalah sumber TB Aktif. Di masa depan perlu dipertimbangkan program
pengendalian TB sejak masih dalam tahap latent, sebagai inovasi menuju Dunia
Bebas TB pada tahun 2050.
Bacaan
terkait:
Pengobatan
TB Latent dan TB Aktif
DILANJUTKAN KE TUBERKULOSIS (TB)
RESISTEN OBAT (MDR-TB DAN XDR-TB)
Rujukan
bacaan:
NIH 2010
No comments:
Post a Comment