Pada
pembahasan PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (3): HIV DAN KEHAMILAN dijelaskan
bahwa antara HIV dan kehamilan saling mempengaruhi, sehingga wanita dengan HIV
positif harus mendapatkan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang terbaik.
Entry
point yang umum dan terdepan untuk memasuki sistem pelayanan kesehatan bagi
wanita hamil Klinik MCH (Maternal and Child Health) atau klinik KIA (Kesehatan
Ibu dan Anak). Di Indonesia keberadaan klinik ini sudah cukup merata. Dimana
ada puskesmas disitu pasti ada unit KIA yang melayani kesehatan ibu dan anak.
Pondok bersalin desa (Polindes) ada hampir di semua desa. Sebagian mungkin
sudah berubah nama menjadi Pos Kesehatan Desa, tetapi apapun namanya, pelayanan
untuk ibu tetap merupakan primadona.
INTEGRASI PMTCT DALAM PELAYANAN KIA/MCH
Tempat
pelayanan KIA di Indonesia jelas sudah ada bahkan sampai di garis depan yaitu
di tingkat desa. Tantangannya hanya satu: Sudahkah PMTCT diintegrasikan dalam
pelayanan KIA? Kata integrasi gampang diucapkan tetapi pelaksanaannya perlu
langkah sistematis yang terencana.
Modal
utama yang harus dimiliki adalah ketersediaan tenaga yang memiliki pengetahuan
komprehensif memadai tentang HIV AIDS. Demikian pula jejaring rujukan harus
dimantapkan. Tak kalah pentingnya adalah ketersediaan logistik yang
terus-menerus harus ada sepanjang tahun: Jangan sampai terjadi “stock-out”.
Pada
prinsipnya: Akses terhadap pelayanan KIA (MCH) yang komprehensif adalah vital
untuk menurunkan risiko penularan HIV kepada bayi atau anak. Oleh sebab itu
program pencegahan penularan HIV dari Ibu (HIV positif) kepada anak (PMTCT) harus
diintegrasikan kedalam pelayanan KIA yang sudah ada.
PELAYANAN KOMPREHENSIF KESEHATAN IBU
DAN ANAK DI TINGKAT DASAR
Pada
prinsipnya pelayanan komprehensif dasar Kesehatan Ibu dan Anak, dalam kaitan
dengan pencegahan penularan dari ibu ke anak antara lain adalah:
·
Menyediakan
pelayanan ANC (Antenatal Care) yang komprehensif
·
Pencegahan
primer supaya wanita tidak tertular HIV dan Ibu (HIV positif) tidak melahirkan
bayi dengan HIV positif
·
Menyediakan
pelayanan keluarga berencana kepada pasangan yang salah satu atau keduanya HIV
positif dan Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak tahu status HIVnya.
·
Penyuluhan
kepada pasangan suami isteri cara mengurangi risiko melahirkan bayi HIV positif
·
Menyediakan
pelayanan standar yang utama untuk PMTCT
·
Penyuluhan
cara mencegah dan gejala dini Infeksi Menular Seksual (IMS)
·
Menyediakan
pelayanan IMS atau merujuk penderita IMS
·
Menyediakan
pelayanan primer atau merujuk penderitanya
·
Merujuk
penderita dan keluarga untuk mendapatkan Care, Support dan Treatment yang lebih
baik
·
Memberikan
penyuluhan tentang gejala infeksi oportunistik (IO) dan bagaimana cara
mencegahnya kepada penderita.
Masih
banyak lagi hal-hal yang dapat dilakukan di tingkat dasar, sesuai sarana dan
prasarana yang ada.
KESIMPULAN
Pelayanan
kesehatan Ibu dan Anak komprehensif yang pada dasarnya terdiri dari pelayanan pemeriksaan
kesehatan untuk wanita hamil, bersalin, nifas dan menyusui, pelayanan imunisasi
untuk balita serta keluarga berencana semakin berkembang dengan
diintegrasikannya PMTCT ke dalamnya.
PMTCT
yang dimasukkan dapat dilihat pada 4 elemen atau 4 prong pelayanan. Dapat dibaca di PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (2): APAKAH PMTCT? akan memperkuat
peran dan fungsi pelayanan KIA.
Penguatan
pelayanan perlu dilakukan secara bertahap dan terencana dan harus dibarengi
dengan penguatan sistem rujukan dan kesinambungan logistik. Aspek
sosio-kultural harus mendukung: Artinya tidak ada stigma yang berlanjut dengan
diskriminasi terhadap wanita dengan HIV positif. Mengenai stigma dan
diskriminasi dapat dibaca pada Stigma dan Diskriminasi (1): Tantangan pengendalian HIV/AIDS dan tulisan selanjutnya.
Mengapa
penularan HIV dari Ibu (HIV positif ) perlu kita perhatikan, hal ini karena
penularan dari Ibu ke anak secara proporsi meningkat. Padahan dengan upaya PMTCT yang baik, kita dapat menurunkan risiko penularan dari 20% -45%
(apabila tanpa intervensi) menjadi < 5% (dengan intervensi yang baik).
Dilanjutkan
ke PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (5): FAKTOR RISIKO TERJADINYA PENULARAN
Rujukan
Bacaan
Prevention of Mother-to-Child
Transmission of HIV Generic Training Package, WHO/CDC
No comments:
Post a Comment