Wednesday, May 8, 2013

PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (4): PERAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DALAM PMTCT

Pada pembahasan PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (3): HIV DAN KEHAMILAN dijelaskan bahwa antara HIV dan kehamilan saling mempengaruhi, sehingga wanita dengan HIV positif harus mendapatkan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak  (KIA) yang terbaik.
 
Entry point yang umum dan terdepan untuk memasuki sistem pelayanan kesehatan bagi wanita hamil Klinik MCH (Maternal and Child Health) atau klinik KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Di Indonesia keberadaan klinik ini sudah cukup merata. Dimana ada puskesmas disitu pasti ada unit KIA yang melayani kesehatan ibu dan anak. Pondok bersalin desa (Polindes) ada hampir di semua desa. Sebagian mungkin sudah berubah nama menjadi Pos Kesehatan Desa, tetapi apapun namanya, pelayanan untuk ibu tetap merupakan primadona.
 
 
 
INTEGRASI PMTCT DALAM PELAYANAN KIA/MCH
 
Tempat pelayanan KIA di Indonesia jelas sudah ada bahkan sampai di garis depan yaitu di tingkat desa. Tantangannya hanya satu: Sudahkah PMTCT diintegrasikan dalam pelayanan KIA? Kata integrasi gampang diucapkan tetapi pelaksanaannya perlu langkah sistematis yang terencana.
 
Modal utama yang harus dimiliki adalah ketersediaan tenaga yang memiliki pengetahuan komprehensif memadai tentang HIV AIDS. Demikian pula jejaring rujukan harus dimantapkan. Tak kalah pentingnya adalah ketersediaan logistik yang terus-menerus harus ada sepanjang tahun: Jangan sampai terjadi “stock-out”.
 
Pada prinsipnya: Akses terhadap pelayanan KIA (MCH) yang komprehensif adalah vital untuk menurunkan risiko penularan HIV kepada bayi atau anak. Oleh sebab itu program pencegahan penularan HIV dari Ibu (HIV positif) kepada anak (PMTCT) harus diintegrasikan kedalam pelayanan KIA yang sudah ada.
 
 
PELAYANAN KOMPREHENSIF KESEHATAN IBU DAN ANAK DI TINGKAT DASAR
 
Pada prinsipnya pelayanan komprehensif dasar Kesehatan Ibu dan Anak, dalam kaitan dengan pencegahan penularan dari ibu ke anak antara lain adalah:

·         Menyediakan pelayanan ANC (Antenatal Care) yang komprehensif

·         Pencegahan primer supaya wanita tidak tertular HIV dan Ibu (HIV positif) tidak melahirkan bayi dengan HIV positif

·         Menyediakan pelayanan keluarga berencana kepada pasangan yang salah satu atau keduanya HIV positif dan Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak tahu status HIVnya.

·         Penyuluhan kepada pasangan suami isteri cara mengurangi risiko melahirkan bayi HIV positif

·         Menyediakan pelayanan standar yang utama untuk PMTCT

·         Penyuluhan cara mencegah dan gejala dini Infeksi Menular Seksual (IMS)

·         Menyediakan pelayanan IMS atau merujuk penderita IMS

·         Menyediakan pelayanan primer atau merujuk penderitanya

·         Merujuk penderita dan keluarga untuk mendapatkan Care, Support dan Treatment yang lebih baik

·         Memberikan penyuluhan tentang gejala infeksi oportunistik (IO) dan bagaimana cara mencegahnya kepada penderita.

Masih banyak lagi hal-hal yang dapat dilakukan di tingkat dasar, sesuai sarana dan prasarana yang ada.
 
 
KESIMPULAN
 
Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak komprehensif yang pada dasarnya terdiri dari pelayanan pemeriksaan kesehatan untuk wanita hamil, bersalin, nifas dan menyusui, pelayanan imunisasi untuk balita serta keluarga berencana semakin berkembang dengan diintegrasikannya PMTCT ke dalamnya.
 
PMTCT yang dimasukkan dapat dilihat pada 4 elemen atau 4 prong pelayanan. Dapat dibaca di PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (2): APAKAH PMTCT? akan memperkuat peran dan fungsi pelayanan KIA.
 
Penguatan pelayanan perlu dilakukan secara bertahap dan terencana dan harus dibarengi dengan penguatan sistem rujukan dan kesinambungan logistik. Aspek sosio-kultural harus mendukung: Artinya tidak ada stigma yang berlanjut dengan diskriminasi terhadap wanita dengan HIV positif. Mengenai stigma dan diskriminasi dapat dibaca pada Stigma dan Diskriminasi (1): Tantangan pengendalian HIV/AIDS dan tulisan selanjutnya.
 
Mengapa penularan HIV dari Ibu (HIV positif ) perlu kita perhatikan, hal ini karena penularan dari Ibu ke anak secara proporsi meningkat. Padahan dengan upaya PMTCT yang baik, kita dapat menurunkan risiko penularan dari 20% -45% (apabila tanpa intervensi) menjadi < 5% (dengan intervensi yang baik).
 
Dilanjutkan ke PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (5): FAKTOR RISIKO TERJADINYA PENULARAN
 
 
Rujukan Bacaan
 
Prevention of Mother-to-Child Transmission of HIV Generic Training Package,  WHO/CDC

No comments:


Most Recent Post