Pada
pembahasan PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (2): APAKAH PMTCT? Telah dijelaskan
bahwa penularan dari Ibu (HIV positif) kepada anak (MTCT: Mother to child
Transmission) dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan menyusui).
Oleh
sebab itu intervensi untuk pencegahan penularan dari Ibu ke anak (PMTCT:
Prevention of mother to child transmission) dilakukan pada ketiga titik
tersebut: Kehamilan, persalinan dan menyusui.
Intervensi ini adalah elemen ke 3
(prong 3) dari PMTCT komprehensif yang terdiri dari 4 elemen (prong).
Pada
prinsipnya empat elemen utama dari PMTCT komprehensif tersebut adalah:
(1) Pencegahan
untuk semua wanita supaya tidak terinfeksi HIV;
(2) perencanaan kehamilan untuk
wanita yang HIV positif;
(3) upaya yang dilakukan supaya wanita HIV positif
yang hamil tidak melahirkan bayi dengan HIV positif, dan
(4) Care, support dan
treatment yang terintegraqsi untuk keluarga wanita pada butir 3 tersebut di
atas (anak, suami).
PENGARUH KEHAMILAN TERHADAP INFEKSI
HIV
Kehamilan
akan mempengaruhi fungsi sistem pertahanan tubuh, baik pada wanita dengan HIV
positif maupun HIV negatif, dengan pengertian sistem kekebalan tubuh akan
menurun pada semua wanita hamil tanpa melihat status HIVnya.
Penurunan fungsi
kekebalan tubuh tentunya harus menjadi perhatian pada wanita dengan HIV
positif: sampai seberapa jauh turunnya. Mengenai sistem kekebalan tubuh dapat
dibaca di: HIV DAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH dan tulisan terkait selanjutnya.
PENGARUH HIV TERHADAP KEHAMILAN
Wanita
dengan HIV positif dalam tahap lanjut dari infeksi HIVnya cenderung mengalami
lebih banyak komplikasi, selama: kehamilan, persalinan dan paska persalinan
apabila tidak mendapatkan pelayanan yang seharusnya.
Komplikasi
yang terkait dengan kehamilan pada wanita HIV positif termasuk meningkatnya
risiko:
§ Abortus (keguguran) spontan
§ Bayi lahir mati (stillbirth)
§ Persalinan prematur (sebelum waktu
yang diperkirakan)
§ Melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR)
§ Pneumonia bakterial, infeksi saluran
kemih dan penyakit infeksi lainnya
§ Infeksi paska persalinan
KESIMPULAN
Wanita
HIV positif yang hamil harus mendapatkan pelayanan Antenatal Care (ANC) dan
Postnatal care (PNC) terbaik yang memungkinkan. Semua unit pelayanan ante dan
post-Natal harus siap bahwa diantara wanita (hamil) yang dilayani kemungkinan
ada yang HIV positif. Harus siap melayani tanpa membeda-bedakan (diskriminasi),
profesional sesuai kapasitas kemampuan pelayanan ANC yang dimiliki.
Di
Indonesia pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terdapat di semua puskesmas. Jumlah
Puskesmas di Indonesia saat ini sudah lebih dari 9500. Apabila semua unit KIA
di Puskesmas dapat disiapkan, maka jejaring PMTCT di Indonesia pasti kokoh.
Dilanjutkan
ke PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (4): PERAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DALAM PMTCT
Rujukan
Bacaan
Prevention of Mother-to-Child
Transmission of HIV Generic Training Package, WHO/CDC
No comments:
Post a Comment