Sunday, April 28, 2013

RONALD ROSS: PUISINYA TENTANG KETERTARIKAN TERHADAP MALARIA

Ronald Ross, lahir pada tanggal 13 Mei 1857 di India. Ayahnya seorang perwira tentara Inggris di India. Ross sebenarnya tidak ingin menjadi dokter. Ia lebih menyukai puisi, drama, novel, melukis dan matematika. Tetapi ayahnya memaksa untuk sekolah dokter. Akhirnya pada tahun 1875 ia mengikuti pendidikan dokter di St. Bartholomew’ss Hospital di London. Selama sekolah ia banyak menghabiskan waktunya untuk menbuat komposisi musik, menulis puisi dan drama.
 
 
SEKOLAH KEDOKTERAN
 
Essex Marsh
Dalam masa pendidikan, Ross sempat bertemu seorang wanita yang tinggal di Essex Marsh yang mengeluh sakit kepala, nyeri otot, badan panas dingin berganti-ganti. Ross menduga wanita ini kena malaria.
 
Suatu hal yang aneh karena malaria adalah penyakit daerah tropis seperti India dan Amerika Selatan. Apa yang disampaikan Ross rupanya membuat wanita ini ketakutan. Wanita ini tidak pernah kembali lagi, membuat Ross tidak dapat membuktikan diagnosanya.
 
 
DOKTER MILITER DI INDIA
 
Setelah selama 4 bulan mendapat pelatihan di Army Medical School, Ross akhirnya bisa memenuhi harapan ayahnya dan memasuki Indian Medical Service pada tahun 1881. Ross ditempatkan di Madras, dan selama penugasan di Madras sebagian besar dari tugasnya adalah menangani tentara yang sakit Malaria. Pengobatan dengan Kina berhasil baik tetapi yang meninggal juga banyak karena tidak mendapat pengobatan.
 
Tahun 1883 Ross ditempatkan di Bangalore sebagai Acting Garrison Surgeon. Tempat tinggalnya bagus, tetapi nyamuknya banyak. Ia melihat banyaknya tempat perindukan yang penuh jentik nyamuk. Ia keringkan tempat-tempat berair, jumlah nyamuk pun berkurang. Pikiran pertamanya adalah: Bila tempat perindukan nyamuk dapat dibersihkan pasti nyamuk dapat dieliminasi. Tetapi tidak ada yang setuju dengan solusinya yang brilliant. Komandan tidak senang demikian pula pemerintah tidak menanggapi. Bahkan Ross dianggap menentang kodrat alam.
 
 
MENULIS PUISI
 
Dalam situasi seperti ini Ross banyak menggunakan waktu luangnya untuk menulis puisi, drama, lagu dan novel yang ia publikasikan dengan biaya sendiri. Ketertarikannya kepada penyakit tropis tidak hilang. Kenangannya dengan malaria selama sekolah kedokteran dan kenyataan bahwa Malaria membunuh lebih dari sejuta orang dalam setahun di India rupanya mendorong Ross untuk mendalami Malaria lebih lanjut.
 
Darah seni yang mengalir dalam tubuhnya mendorong Ross untuk menulis sebuah puisi yang merupakan impresi pertamanya terhadap Malaria. Tidak disebutkan tahun penulisannya tetapi kira-kira sekitar tahun 1883 atau sebelum 1888 karena pada tahun 1888 ia pulang ke Inggris dan mengikuti pendidikan diploma kesehatan masyarakat. Dari sini ia memiliki ketrampilan mikroskop dan laboratorium yang akan bermanfaat bagi karir selanjutnya.
 
Puisi tersebut adalah sebagai berikut:

In this, O Nature, yield I pray to me
I pace and pace, and think and think, and take
The fever'd hands, and note down all I see,
That some dim distant light may haply break.
The painful faces ask, can we not cure?
We answer, No, not yet; we seek the laws.
O God, reveal thro' all this thing obscure
The unseen, small, but million-murdering cause.
 
Dapat kita lihat, kekecewaannya terhadap situasi yang dialami. Ia mengadu kepada alam, ia berlari sekaligus berpikir. Terbayang wajah-wajah orang sakit dan yang bertanya: Apakah penyakit saya dapat disembuhkan?
 
Ia terpaksa menjawab: Belum, saat ini belum. Hukum belum mendukung.
 
Ross pun berdoa: Ya Tuhan bukakanlah tabir yang melingkupi, makhluk kecil yang tidak kelihatan, tetapi mampu membunuh jutaan orang.
 
 
EPILOG
 
Kegigihan Ross perlu kita teladani. Saat puisi ini dia tulis, ia belum dapat membuktikan bahwa nyamuk adalah serangga penular penyakit Malaria. Dengan demikian ia tidak punya evidence yang kuat bahwa nyamuk perlu diberantas dan tempat perindukannya perlu dibersihkan.
 
Adalah modal besar bahwa Plasmodium telah ditemukan Laveran pada tahun 1880 tetapi bagaimana plasmodium masuk ke tubuh manusia masih kontroversi walau Laveran sendiri juga menduga bahwa nyamuklah yang menjadi penularnya. Bagaimanapun semua harus evidence based dan bukti itu baru diperoleh Ross pada tahun 1897. Sungguh penantian yang amat lama.
 

No comments:


Most Recent Post