Ronald
Ross, lahir pada tanggal 13 Mei 1857 di India. Ayahnya seorang perwira tentara
Inggris di India. Ross sebenarnya tidak ingin menjadi dokter. Ia lebih menyukai
puisi, drama, novel, melukis dan matematika. Tetapi ayahnya memaksa untuk
sekolah dokter. Akhirnya pada tahun 1875 ia mengikuti pendidikan dokter di St.
Bartholomew’ss Hospital di London. Selama sekolah ia banyak menghabiskan
waktunya untuk menbuat komposisi musik, menulis puisi dan drama.
SEKOLAH KEDOKTERAN
Essex Marsh |
Dalam
masa pendidikan, Ross sempat bertemu seorang wanita yang tinggal di Essex Marsh yang mengeluh sakit kepala, nyeri otot, badan panas dingin
berganti-ganti. Ross menduga wanita ini kena malaria.
Suatu hal yang aneh
karena malaria adalah penyakit daerah tropis seperti India dan Amerika Selatan.
Apa yang disampaikan Ross rupanya membuat wanita ini ketakutan. Wanita ini
tidak pernah kembali lagi, membuat Ross tidak dapat membuktikan diagnosanya.
DOKTER MILITER DI INDIA
Setelah
selama 4 bulan mendapat pelatihan di Army Medical School, Ross akhirnya bisa
memenuhi harapan ayahnya dan memasuki Indian Medical Service pada tahun 1881.
Ross ditempatkan di Madras, dan selama penugasan di Madras sebagian besar dari
tugasnya adalah menangani tentara yang sakit Malaria. Pengobatan dengan Kina
berhasil baik tetapi yang meninggal juga banyak karena tidak mendapat
pengobatan.
Tahun
1883 Ross ditempatkan di Bangalore sebagai Acting Garrison Surgeon. Tempat
tinggalnya bagus, tetapi nyamuknya banyak. Ia melihat banyaknya tempat
perindukan yang penuh jentik nyamuk. Ia keringkan tempat-tempat berair, jumlah
nyamuk pun berkurang. Pikiran pertamanya adalah: Bila tempat perindukan nyamuk
dapat dibersihkan pasti nyamuk dapat dieliminasi. Tetapi tidak ada yang setuju
dengan solusinya yang brilliant. Komandan tidak senang demikian pula pemerintah
tidak menanggapi. Bahkan Ross dianggap menentang kodrat alam.
MENULIS PUISI
Dalam
situasi seperti ini Ross banyak menggunakan waktu luangnya untuk menulis puisi,
drama, lagu dan novel yang ia publikasikan dengan biaya sendiri.
Ketertarikannya kepada penyakit tropis tidak hilang. Kenangannya dengan malaria
selama sekolah kedokteran dan kenyataan bahwa Malaria membunuh lebih dari
sejuta orang dalam setahun di India rupanya mendorong Ross untuk mendalami
Malaria lebih lanjut.
Darah
seni yang mengalir dalam tubuhnya mendorong Ross untuk menulis sebuah puisi
yang merupakan impresi pertamanya terhadap Malaria. Tidak disebutkan tahun
penulisannya tetapi kira-kira sekitar tahun 1883 atau sebelum 1888 karena pada
tahun 1888 ia pulang ke Inggris dan mengikuti pendidikan diploma kesehatan
masyarakat. Dari sini ia memiliki ketrampilan mikroskop dan laboratorium yang
akan bermanfaat bagi karir selanjutnya.
Puisi
tersebut adalah sebagai berikut:
In this, O Nature, yield I pray to me
I pace and pace, and think and think, and take
In this, O Nature, yield I pray to me
I pace and pace, and think and think, and take
The fever'd hands,
and note down all I see,
That some dim distant
light may haply break.
The painful faces
ask, can we not cure?
We answer, No, not
yet; we seek the laws.
O God, reveal thro' all this thing obscure
O God, reveal thro' all this thing obscure
The unseen, small,
but million-murdering cause.
Dapat kita lihat,
kekecewaannya terhadap situasi yang dialami. Ia mengadu
kepada alam, ia berlari sekaligus berpikir. Terbayang wajah-wajah orang sakit
dan yang bertanya: Apakah penyakit saya dapat disembuhkan?
Ia terpaksa menjawab:
Belum, saat ini belum. Hukum belum mendukung.
Ross pun berdoa: Ya
Tuhan bukakanlah tabir yang melingkupi, makhluk kecil yang tidak kelihatan,
tetapi mampu membunuh jutaan orang.
EPILOG
Kegigihan Ross perlu
kita teladani. Saat puisi ini dia tulis, ia belum dapat membuktikan bahwa
nyamuk adalah serangga penular penyakit Malaria. Dengan demikian ia tidak punya
evidence yang kuat bahwa nyamuk perlu diberantas dan tempat perindukannya perlu
dibersihkan.
Adalah modal besar
bahwa Plasmodium telah ditemukan Laveran pada tahun 1880 tetapi bagaimana
plasmodium masuk ke tubuh manusia masih kontroversi walau Laveran sendiri juga
menduga bahwa nyamuklah yang menjadi penularnya. Bagaimanapun semua harus evidence based dan bukti itu baru
diperoleh Ross pada tahun 1897. Sungguh penantian yang amat lama.
No comments:
Post a Comment