Melanjutkan tulisan
RONALD ROSS: PUISI PUTUS ASA DITENGAH PERJUANGAN MENEMUKAN PENULAR MALARIA, Ronald Ross meneruskan penelitiannya dengan gigih. Melawan
udara panas, tidak berani menggunakan kipas karena takut spesimen nyamuknya diterbangkan
angin, keringat yang menyebabkan mikroskopnya berkarat dan seterusnya dapat
dibaca ucapan Ross yang dikutip dari web
malariasite sebagai berikut:
Ronald Ross: CDC |
"But the weather became very hot again in August. At first I toiled comfortably, but as failure followed failure, I became exasperated and worked till I could hardly see my way home late in the afternoons. Well do I remember that dark hot little office in the hospital at Begumpett, with the necessary gleam of light coming in from under the eaves of the veranda. I did not allow the punka to be used because it blew about my dissected mosquitoes, which were partly examined without a cover glass; and the result was that swarms of ' eye-flies '-minute little insects which try to get into one's ears and eyelids-tormented me at their pleasure, while an occasional Stegomyia revenged herself on me for the death of her friends. The screws of my microscope were rusted with sweat from my forehead and hands, and its last remaining eye-piece was cracked".
AGUSTUS 1897 YANG BERSEJARAH
Pada tanggal
15 Agustus 1897 salah satu asisten Ross membawakan satu botol jentik, banyak
diantaranya sudah menetas dan diantara yang menetas Ross menemukan spesies yang
dia butuhkan: Nyamuk Anopheles.
Catatan Ross: CDC |
Tanggal 17
s/d 21 Agustus ia melakukan seksi (pembedahan) nyamuk yang telah menggigit
Husein Khan. Singkat ceritera, ia mulai menemukan tanda-tanda yang masih
merupakan tanda tanya pada tanggal 19 Agustus. Dari nyamuk yang tersisa pada
tanggal 20 Agustus ia berhasil menemukan sesuatu yang bulat berdiameter 12
mikron. Keesokan harinya ia membedah nyamuk terakhirnya dan menemukan sel yang
sama, hanya lebih besar, dengan pigmen malaria yang jelas.
Ross telah
menemukan bahwa parasit malaria berkembang dalam tubuh nyamuk. Ia telah
menemukan Oocyst dan membuktikan bahwa nyamuk Anopheles adalah serangga penular
penyakit Malaria.
PUISI KEMENANGAN
Tanggal 22
Agustus 1897 pagi hari, Ronald Ross
menulis puisi dan ia kirimkan ke pembimbingnya yang selalu tut wuri handayani,
Patrick Manson.
This day
relenting God
Hath placed
within my hand
A wondrous
thing; and God
Be praised.
At his command,
Seeking his
secret deeds
With tears
and toiling breath,
I find thy
cunning seeds,
O
million-murdering Death.
I know this
little thing
A myriad men
will save,
O Death,
where is thy sting?
Thy victory,
O Grave?
Ross
bersyukur bahwa Tuhan telah membukakan tabir yang selama ini gelap. Bahwa dengan
kerja keras akhirnya ia berhasil menemukan penyebab kematian jutaan orang dan
akan menyelamatkan lebih banyak lagi manusia.
Tanggal 4
September Ross menyusun paper hasil temuannya dengan judul: On Some Peculiar
Pigmented Cells Found in Two Mosquitoes Fed on Malarial Blood yang dimuat di
the British medical Journal, tanggal 18 Desember 1897.
EPILOG
Ronald Ross
tidak berhenti sampai disini. Ia tetap melanjutkan penelitiannya dan tetap
berkomunikasi dengan Manson. Tanggal 4 Juli 1898 hampir setahun setelah ia
menemukan Oocyst, ia menemukan Sporozoit di kelenjar ludah nyamuk. Terbuka
sudah rahasia siklus hidup plasmodium dalam tubuh nyamuk. Parasit berkembang
didalam saluran pencernaan nyamuk Anopheles betina, berubah bentuk dan bergerak
menuju kelenjar ludah untuk selanjutnya masuk ke tubuh calon penderita nyamuk
bersama ludah, waktu nyamuk mengisap darah.
Tahun 1902
Sir Ronald Ross memperoleh hadiah Nobel di bidang Physiology of Medicine for
his work on malaria, by which he has shown how it enters the organism and
thereby has laid the foundation for successful resesarch on this disease and
methods of combating it.
Satu hal
lagi: Tanggal 20 Agustus bertepatan dengan hari Ross menemukan Oocyst
ditetapkan sebagai Hari Nyamuk Sedunia.
Sir Ronald
Ross yang dilahirkan di Almora, India tanggal 13 Mei 1857, meninggal dunia
tanggal 16 September 1932 di London, UK.
RUJUKAN BACAAN
No comments:
Post a Comment