Tuesday, April 30, 2013

RONALD ROSS: PUISI KEBERHASILAN MENYINGKAP TABIR PENULAR MALARIA

Melanjutkan tulisan RONALD ROSS: PUISI PUTUS ASA DITENGAH PERJUANGAN MENEMUKAN PENULAR MALARIA, Ronald Ross meneruskan penelitiannya dengan gigih. Melawan udara panas, tidak berani menggunakan kipas karena takut spesimen nyamuknya diterbangkan angin, keringat yang menyebabkan mikroskopnya berkarat dan seterusnya dapat dibaca  ucapan Ross yang dikutip dari web malariasite sebagai berikut:
 
Ronald Ross: CDC
In his own words:

"But the weather became very hot again in August. At first I toiled comfortably, but as failure followed failure, I became exasperated and worked till I could hardly see my way home late in the afternoons. Well do I remember that dark hot little office in the hospital at Begumpett, with the necessary gleam of light coming in from under the eaves of the veranda. I did not allow the punka to be used because it blew about my dissected mosquitoes, which were partly examined without a cover glass; and the result was that swarms of ' eye-flies '-minute little insects which try to get into one's ears and eyelids-tormented me at their pleasure, while an occasional Stegomyia revenged herself on me for the death of her friends. The screws of my microscope were rusted with sweat from my forehead and hands, and its last remaining eye-piece was cracked".
 
 
AGUSTUS 1897 YANG BERSEJARAH
 
Pada tanggal 15 Agustus 1897 salah satu asisten Ross membawakan satu botol jentik, banyak diantaranya sudah menetas dan diantara yang menetas Ross menemukan spesies yang dia butuhkan: Nyamuk Anopheles.
 
Catatan Ross: CDC
Gembira dengan hasil tangkapannya pada tanggal 16 Agustus nyamuk Anopheles tangkapannya digunakan untuk menggigit Husein Khan, salah satu pasien malaria yang pemeriksaan darahnya positif. Untuk itu Husein Khan dibayar 1 Anna (mata uang India pada waktu itu) per gigitan nyamuk, dan memperoleh 10 Anna. Malamnya Ross menulis kepada isterinya: "I have found another kind of mosquito with which I am now experimenting, and hope for more satisfactory results with it."
 
Tanggal 17 s/d 21 Agustus ia melakukan seksi (pembedahan) nyamuk yang telah menggigit Husein Khan. Singkat ceritera, ia mulai menemukan tanda-tanda yang masih merupakan tanda tanya pada tanggal 19 Agustus. Dari nyamuk yang tersisa pada tanggal 20 Agustus ia berhasil menemukan sesuatu yang bulat berdiameter 12 mikron. Keesokan harinya ia membedah nyamuk terakhirnya dan menemukan sel yang sama, hanya lebih besar, dengan pigmen malaria yang jelas.
 
Ross telah menemukan bahwa parasit malaria berkembang dalam tubuh nyamuk. Ia telah menemukan Oocyst dan membuktikan bahwa nyamuk Anopheles adalah serangga penular penyakit Malaria.
 
 
PUISI KEMENANGAN
 
Tanggal 22 Agustus 1897 pagi hari,  Ronald Ross menulis puisi dan ia kirimkan ke pembimbingnya yang selalu tut wuri handayani, Patrick Manson.
 
This day relenting God
Hath placed within my hand
A wondrous thing; and God
Be praised. At his command,
 
Seeking his secret deeds
With tears and toiling breath,
I find thy cunning seeds,
O million-murdering Death.
 
I know this little thing
A myriad men will save,
O Death, where is thy sting?
Thy victory, O Grave?
 
Ross bersyukur bahwa Tuhan telah membukakan tabir yang selama ini gelap. Bahwa dengan kerja keras akhirnya ia berhasil menemukan penyebab kematian jutaan orang dan akan menyelamatkan lebih banyak lagi manusia.
 
Tanggal 4 September Ross menyusun paper hasil temuannya dengan judul: On Some Peculiar Pigmented Cells Found in Two Mosquitoes Fed on Malarial Blood yang dimuat di the British medical Journal, tanggal 18 Desember 1897.
 
 
EPILOG
 
Ronald Ross tidak berhenti sampai disini. Ia tetap melanjutkan penelitiannya dan tetap berkomunikasi dengan Manson. Tanggal 4 Juli 1898 hampir setahun setelah ia menemukan Oocyst, ia menemukan Sporozoit di kelenjar ludah nyamuk. Terbuka sudah rahasia siklus hidup plasmodium dalam tubuh nyamuk. Parasit berkembang didalam saluran pencernaan nyamuk Anopheles betina, berubah bentuk dan bergerak menuju kelenjar ludah untuk selanjutnya masuk ke tubuh calon penderita nyamuk bersama ludah, waktu nyamuk mengisap darah.
 
 
Tahun 1902 Sir Ronald Ross memperoleh hadiah Nobel di bidang Physiology of Medicine for his work on malaria, by which he has shown how it enters the organism and thereby has laid the foundation for successful resesarch on this disease and methods of combating it.
 
Satu hal lagi: Tanggal 20 Agustus bertepatan dengan hari Ross menemukan Oocyst ditetapkan sebagai Hari Nyamuk Sedunia.
 
Sir Ronald Ross yang dilahirkan di Almora, India tanggal 13 Mei 1857, meninggal dunia tanggal 16 September 1932 di London, UK.
 
 
RUJUKAN BACAAN
 

No comments:


Most Recent Post