Wednesday, April 3, 2013

PENGENDALIAN TB: SUKSES TETAPI PERLU INOVASI BARU (2)

Menggarisbawahi posting Pengendalian TB: Sukses tetapi perlu inovasi baru (1) dapat kita tegaskan bahwa: Apabila pengendalian TB gagal, maka akan menghambat pencapaian sasaran MDG yang lain, yaitu pemberantasan kemiskinan dan penurunan angka kematian ibu/wanita. Bahkan pendidikan pun akan terhambat. Oleh sebab itu pengendalian TB harus sustain dan senantiasa mengembangkan inovasi-inovasi baru.
 
 
KETERBATASAN “TOOLS” PENGENDALIAN TB SAAT INI
 
Ada tiga hal utama yang perlu mendapatkan perhatian, ibarat mesin mobil, maka mesin mobil TB ini adalah mesin generasi tua yang walaupun masih bagus tetapi jalannya tentusaja kalah dibandingkan mesin baru dengan tehnologi baru. Kekhawatirannya adalah: Jangan-jangan kita kalah cepat berlari dengan bakteri TB itu sendiri yang bagaimanapun pasti berupaya supaya tetap bertahan hidup. Jangan lupa ia masih tetap survive sejak ribuan tahun yang lalu. Apa sajakah ke tiga hal tersebut?
 
 
1. DIAGNOSIS:
 
Diagnosis TB secara mikroskopis umurnya sudah lebih dari seratus tahun. Memang masih OK tetapi lambat. Demikian pula Error Rate bisa tinggi. Hanya mampu mendeteksi kurang-lebih 50% dari pasien yang diperiksa. Saat kita mulai mendiagnosa dengan cara ini, TB-HIV belum ada dalam angan-angan kita. Diagnosa mikroskopis kurang efektif untuk ODHA dengan TB. Demikian pula untuk mendiagnosa TB pada anak, mengingat mendapatkan dahak anak juga bukan barang mudah.
 
Saat ini sudah ada Rapid Test untuk mendiagnosa TB sekaligus MDR-TB walaupun belum pas untuk digunakan di Point of Care. Baru di sarana rujukan.
 
 
 
2. OBAT
 
Obat TB yang terakhir ditemukan usianya sudah 40 tahun, yaitu paduan empat obat dengan lama pengobatan 6 bulan. Untuk ukuran 10 tahun yang lalu waktu 6 bulan itu cepat. Tapi untuk ukuran sekarang, apa tidak bisa lebih cepat lagi? Semakin pendek lama pengobatan, ketaatan pasien pasti makin tinggi. Disamping pengobatan butuh waktu lama, obat tersebut juga mahal, angka kesembuhan relatif rendah dan toksik. Dengan beberapa ARV (obat HIV) pun inkompatibel, sehingga sulit menetapkan paduan yang pas untuk TB-HIV.
 
Obat baru terus diteliti, dan kemungkinan dapat diperkenalkan setelah tahun 2013.
 
 
 
3. VAKSIN
 
Vaksin BCG yang saat ini kita kenal, usianya juga sudah lebih dari 90 tahun. Dampaknya dalam penurunan epidemi TB tidak nampak, dan efektivitasnya dalam memberikan perlindungan diragukan.
 
Penelitian terus dilakukan, tetapi saat ini kandidat utama vaksin pengganti vaksin BCG yang ditemukan Calmette dan Guerin ini belum lolos uji klinis fase 3
 
 
 
TUNTUTAN PASIEN
 
Penelitian terus dilakukan. Titik terang untuk obat dan diagnosa sudah ada. Tetapi tuntutan pasien melalui perwakilan Communities Affected by TB pada konggres ke 43 IUATLD di Kualalumpur cukup berat:

1.    Zero TB Death dan TB Infection
 
2.    Menyediakan sarana diagnosis yang cepat dan tepat
 
3.    Menyediakan vaksin TB yang efektif secepatnya
 
4.    Mengurangi lama pengobatan dengan obat baru yang tidak toksik. Tidak tanggung-tanggung tuntutannya. Untuk TB yang masih sensitif dengan OAT lini pertama, supaya diupayakan sembuh dalam 4 bulan pada tahun 2015 dan di bawah 2 minggu pada tahun 2025. Sedangkan untuk TB resisten obat dari 24 bulan menjadi 9 bulan.

Bukan main dan bukan main-main. Kita harus memihak pasien, jadi inovasi untuk penelitian tentang hal ini harus benar-benar intensif.

No comments:


Most Recent Post