Menggarisbawahi
posting Pengendalian TB: Sukses tetapi perlu inovasi baru (1) dapat kita
tegaskan bahwa: Apabila pengendalian TB gagal, maka akan menghambat pencapaian
sasaran MDG yang lain, yaitu pemberantasan kemiskinan dan penurunan angka
kematian ibu/wanita. Bahkan pendidikan pun akan terhambat. Oleh sebab itu
pengendalian TB harus sustain dan senantiasa mengembangkan inovasi-inovasi
baru.
KETERBATASAN
“TOOLS” PENGENDALIAN TB SAAT INI
Ada
tiga hal utama yang perlu mendapatkan perhatian, ibarat mesin mobil, maka mesin
mobil TB ini adalah mesin generasi tua yang walaupun masih bagus tetapi
jalannya tentusaja kalah dibandingkan mesin baru dengan tehnologi baru.
Kekhawatirannya adalah: Jangan-jangan kita kalah cepat berlari dengan bakteri
TB itu sendiri yang bagaimanapun pasti berupaya supaya tetap bertahan hidup.
Jangan lupa ia masih tetap survive sejak ribuan tahun yang lalu. Apa
sajakah ke tiga hal tersebut?
1.
DIAGNOSIS:
Diagnosis
TB secara mikroskopis umurnya sudah lebih dari seratus tahun. Memang masih OK
tetapi lambat. Demikian pula Error Rate bisa tinggi. Hanya mampu mendeteksi
kurang-lebih 50% dari pasien yang diperiksa. Saat kita mulai mendiagnosa dengan
cara ini, TB-HIV belum ada dalam angan-angan kita. Diagnosa mikroskopis kurang
efektif untuk ODHA dengan TB. Demikian pula untuk mendiagnosa TB pada anak,
mengingat mendapatkan dahak anak juga bukan barang mudah.
Saat
ini sudah ada Rapid Test untuk mendiagnosa TB sekaligus MDR-TB walaupun belum
pas untuk digunakan di Point of Care. Baru di sarana rujukan.
2.
OBAT
Obat
TB yang terakhir ditemukan usianya sudah 40 tahun, yaitu paduan empat obat
dengan lama pengobatan 6 bulan. Untuk ukuran 10 tahun yang lalu waktu 6 bulan
itu cepat. Tapi untuk ukuran sekarang, apa tidak bisa lebih cepat lagi? Semakin
pendek lama pengobatan, ketaatan pasien pasti makin tinggi. Disamping
pengobatan butuh waktu lama, obat tersebut juga mahal, angka kesembuhan relatif
rendah dan toksik. Dengan beberapa ARV (obat HIV) pun inkompatibel, sehingga
sulit menetapkan paduan yang pas untuk TB-HIV.
Obat
baru terus diteliti, dan kemungkinan dapat diperkenalkan setelah tahun 2013.
3.
VAKSIN
Vaksin
BCG yang saat ini kita kenal, usianya juga sudah lebih dari 90 tahun. Dampaknya
dalam penurunan epidemi TB tidak nampak, dan efektivitasnya dalam memberikan
perlindungan diragukan.
Penelitian
terus dilakukan, tetapi saat ini kandidat utama vaksin pengganti vaksin BCG
yang ditemukan Calmette dan Guerin ini belum lolos uji klinis fase 3
TUNTUTAN
PASIEN
Penelitian
terus dilakukan. Titik terang untuk obat dan diagnosa sudah ada. Tetapi
tuntutan pasien melalui perwakilan Communities Affected by TB pada konggres ke
43 IUATLD di Kualalumpur cukup berat:
1. Zero TB Death dan TB Infection
2. Menyediakan sarana diagnosis yang
cepat dan tepat
3. Menyediakan vaksin TB yang efektif secepatnya
4. Mengurangi lama pengobatan dengan obat
baru yang tidak toksik. Tidak tanggung-tanggung tuntutannya. Untuk TB yang masih sensitif dengan OAT lini pertama, supaya diupayakan sembuh dalam 4 bulan pada tahun 2015 dan di bawah 2 minggu pada tahun 2025. Sedangkan untuk TB resisten obat dari 24 bulan menjadi 9 bulan.
Bukan main dan bukan main-main. Kita harus memihak pasien, jadi inovasi untuk penelitian tentang hal ini harus benar-benar intensif.
No comments:
Post a Comment