Mycobacterium tuberculosis dalam jumlah sedikit sudah cukup untuk
menimbulkan sakit. WHO Fact Sheet Oktober 2012 menyebutkan satu dari tiga
penduduk dunia pernah terinfeksi TB dengan 10 persen diantaranya berpeluang
untuk menjadi sakit.
Begitu hebatnya kuman yang satu ini kalau diabaikan keberadaannya. Tulisan ini melanjutkan posting Apa yang terjadi ketika seorang penderita TB Paru batuk.Semua dimulai dari batuk seorang penderita TB paru aktif.
Tidak hanya batuk, tetapi juga bersin, berbicara, berteriak, menyanyi termasuk tertawa. Melalui partikel airborne yang disebut droplet nuclei, tetes kasatmata berdiameter 1-5 mikron ini Mycobacterium tuberculosis numpang keluar.
Begitu hebatnya kuman yang satu ini kalau diabaikan keberadaannya. Tulisan ini melanjutkan posting Apa yang terjadi ketika seorang penderita TB Paru batuk.Semua dimulai dari batuk seorang penderita TB paru aktif.
Tidak hanya batuk, tetapi juga bersin, berbicara, berteriak, menyanyi termasuk tertawa. Melalui partikel airborne yang disebut droplet nuclei, tetes kasatmata berdiameter 1-5 mikron ini Mycobacterium tuberculosis numpang keluar.
SATU
DROPLET BISA MEMUAT TIGA BAKTERI
Bakteri berbentuk batang dengan ukuran 0,3-0,6 kali 1-4 mikron (Wayne
et al., 1984) ini memulai perjalanannya ke manusia lain, meneruskan tugas
spesiesnya yang sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Droplet yang paling
efektif (infektif) tentunya yang paling besar, yaitu diameter 5 mikron, bisa
ditumpangi setidaknya 3 Mycobacterium. Berdesak-desakan tidak apa, yang penting
keluar dulu.
Menurut Todar’s online textbook of bacteriology, dalam satu kali
hentakan batuk kita bisa mengeluarkan 3000 droplet, sama banyaknya dengan
droplet yang dikeluarkan selama bicara 5 menit. Jumlah droplet yang sama dikeluarkan
oleh seorang penderita TB paru yang menyanyi selama 5 menit. Ditinjau dari jarak lontar, maka bersin adalah yang terjauh, sampai sekitar 3 meter.
Bisa dibayangkan bila seorang penderita TB Paru aktif batuk. Bila
diambil rata-rata satu droplet memuat dua bakteri, maka dalam sekali batuk akan
terlontar setidaknya 6000 bakteri yang siap mencari mangsa manusia yang ada
disekitarnya. Merujuk ke Balasubramanian
et al., 1994 satu droplet (yang berisi bakteri) sudah cukup untuk
menginisiasi timbulnya lesi primer TB paru.
MELAYANG
MENUJU ALVEOLI
Jules Verne menulis kisah fiksi perjalanan menembus kedalaman laut
maupun perut bumi, mengapa kita tidak mencoba menulis kisah yang memang nyata
bagaimana Mycobacterium tuberculoisis menembus paru-paru manusia. Pasti lebih
seru, lebih-lebih bila ditulis oleh seorang story teller yang piawai.
Droplet nuclei dapat bertahan selama beberapa jam di udara terbuka
bergantung kondisi lingkungan, sementara menurut beberapa kepustakaan,
Mycobacterium tuberculosis bisa bertahan hidup 6-8 jam di kelembaban
rendah.
Lama droplet berada di udara dan
daya tahan hidup Mycobacterium tuberculosis di luar tubuh manusia sepertinya
telah diatur supaya hampir sama. Dengan demikian selama droplet ada di udara,
selama itu pula bakteri TB hidup. Tinggal menunggu siapa yang berada di dekat
situ, dan ke arah mana angin membawa selama kurang-lebih 6 jam.
Bila kebetulan ada orang lain bernapas, mengisap droplet yang ditumpangi Mycobacterium tuberculosis maka proses infeksi pun dimulai.
Droplet besar akan mendarat di saluran napas bagian atas (rongga hidung dan tenggorokan). Tidak terjadi infeksi di tempat ini. Tetapi droplet yang lebih kecil bisa langsung masuk ke paru-paru, menyusuri saluran pernapasan mulai dari trachea sampai akhirnya ke alveoli.
Alveoli adalah bagian paling terminal dari saluran pernapasan, berupa kantong, tempat paling banyak oksigen dan kebetulan bakteri TB ini sifatnya aerob (butuh oksigen). Di tempat ini lah infeksi TB paru dimulai.
Bila kebetulan ada orang lain bernapas, mengisap droplet yang ditumpangi Mycobacterium tuberculosis maka proses infeksi pun dimulai.
Droplet besar akan mendarat di saluran napas bagian atas (rongga hidung dan tenggorokan). Tidak terjadi infeksi di tempat ini. Tetapi droplet yang lebih kecil bisa langsung masuk ke paru-paru, menyusuri saluran pernapasan mulai dari trachea sampai akhirnya ke alveoli.
Alveoli adalah bagian paling terminal dari saluran pernapasan, berupa kantong, tempat paling banyak oksigen dan kebetulan bakteri TB ini sifatnya aerob (butuh oksigen). Di tempat ini lah infeksi TB paru dimulai.
Apa yang selanjutnya terjadi di alveoli dapat dibaca pada lanjutan
tulisan ini: MELACAK PERJALANAN MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS DALAM TUBUH MANUSIA (2)
Rujukan bacaan:
Self-Study Modules on Tuberculosis (Modul 1)
Centers for Disease
Control and Prevention, National Center for HIV/AIDS, Viral Hepatitis, STD, and
TB Prevention Division of Tuberculosis Elimination, 2008
Avoiding Tuberculosis, The Health Academy, World Health Organization, 2004
Todar’s online textbook
of bacteriology
No comments:
Post a Comment