Pada
tulisan Bau yang disukai nyamuk (1): Kaus kaki bau disebutkan bahwa kaki
merupakan bagian tubuh yang paling disukai nyamuk. Bau kaus kaki yang telah
dipakai seharian amat menarik nyamuk. Selama kaus kaki bau belum dicuci maka
bau kaus kaki akan bertahan lama dan tetap menarik bagi nyamuk. Penelitian pun
dilakukan di Kenya Barat oleh tim dari Belanda dan Kenya.
HASILNYA: BAU KAOS KAKI BERSINERGI
DENGAN CO2
Karena
CO2 amat menarik bagi nyamuk, maka CO2 digunakan sebagai umpan untuk perangkap
nyamuk. Tentunya tidak ada manusia (karena menghasilkan CO2) yang mau dijadikan
umpan. Oleh sebab itu digunakan ragi campur air. Fermentasinya akan
menghasilkan CO2.
Penelitian
lapangan yang dilakukan tim dari Wageningen University, netherland dan
University of Nairobi, Kenya memberikan hasil: Perangkap tanpa umpan menangkap
5% nyamuk yang dilepaskan. Umpan dengan kaus kaki bau saja, menangkap 43%
nyamuk dan kombinasi kaus kaki bau dengan CO2 dari ragi menangkap hampir 80%
dari nyamuk yang dilepaskan. Kesimpulannya: Kerja kaus kaki bau dan CO2 dari
ragi saling memperkuat.
Penelitian
Knol dkk ini berjudul Trapping of the malaria vector Anopheles gambiae with
odour-baited MM-X traps in semi-field condition in Western Kenya.
LESSON LEARNED DARI KAUS
KAKI BAU
Pelajaran
yang kita petik dengan mengetahui bahwa kaki empat kali lebih menarik bagi
nyamuk dibanding bagian tubuh lainnya, dan kaus kaki bau dapat menambah selera
makan nyamuk, adalah:
1. Kebersihan kaki perlu dijaga. Kaki
sebenarnya merupakan bagian tubuh kita yang kerja paling keras tetapi mendapat
perhatian paling minim. Bahkan baju untuk kaki (kaus kaki) pun sering dipakai
sampai berhari-hari
2. Kita tahu dimana seharusnya meletakkan
pakaian yang habis dipakai (pakaian kotor) termasuk sepatu dan kaus kaki (yang
sudah dipakai seharian). Bila semua terkumpul di kamar tidur berarti kamar kita
akan disukai nyamuk.
3. Dengan meletakkan kaus kaki yang sudah
dipakai di tempat lain, berarti kita telah memecah perhatian nyamuk. Bukan
berarti kita boleh membiarkan rumah terbuka dan tidur tanpa kelambu di malam
hari tetapi kita telah menambah “building block” dalam pengendalian nyamuk.
4. Hal-hal besar dimulai dari yang kecil.
Siapa tahu dari kaus kaki bau kita peroleh sesuatu yang efektif dan murah untuk menangkap nyamuk. Ragi dan kaus
kaki bau (minimum dipakai sehari) amat mudah diperoleh. Bila dikembangkan bisa
merupakan tehnologi tepat guna yang dapat digunakan secara massal.
PENUTUP
Lisa
Mullins, seorang komentator yang mewawancara Dr. Renate Smallengange,
penanggung jawab penelitian dari Universitas Wagengangen, yang dikutip The World, 2011 dalam awal wawancaranta mengatakan:
“Sharks kill
a handful of people every year, but they get a lot more press than arguably one
of the biggest killers in the natural world, mosquitoes. Mosquitoes don’t kill
you with a simple bit. Their bit can transmit malaria though and that’s a
disease that afflicts millions of people every year”.
Filem berjudul
“Shark” ada beberapa seri. Tetapi filem dengan judul “Mosquito” rasanya belum
ada. Jaman Perang Dunia II dulu ada pesawat tempur yang diberi nama “Mosquito”.
Pesawat buatan Inggeris ini sempat meresahkan Panglima AU Jerman, Hermann
Goring karena kecepatan dan kelincahannya terutama dalam menjalankan misinya
sebagai “night fignter”. Persis nyamuk. Jadi: Jangan abaikan nyamuk.
RUJUKAN
BACAAN
No comments:
Post a Comment