Dalam
pertarungan antara manusia melawan malaria, telah dijelaskan melalui tulisan
Aktor-aktor Malaria bahwa ada tiga pihak yang memegang peran utama yaitu nyamuk
Anopheles, Parasit Malaria (Plasmodium) dan Manusia. Adanya peperangan selalu
membawa korban dan dalam hal ini yang paling dirugikan adalah pihak manusia
Mengapa
manusia bisa dipecundangi? Karena manusia tidak siap sehingga dapat dikalahkan
sebelum bertempur. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi pada saat
ini, malaria sudah mulai terdesak, tetapi masih ada kantong-kantong daerah
endemis yang perlu dituntaskan masalahnya.
Pengetahuan
masyarakat perlu ditingkatkan khususnya mengenai tiga determinan yang
bertanggung-jawab dalam penularan Malaria.
NYAMUK ANOPHELES
Seandainya
tidak ada nyamuk Anopheles yang membawa plasmodium maka manusia tidak akan
tertular malaria. Kalau misalnya ada orang yang sakit malaria (misalnya habis
bepergian di daerah endemis) dan tidak ada nyamuk penularnya, maka ia akan
sakit sendirian, tidak akan menularkan penyakit.
Andaikan
manusianya yang tidak ada, maka nyamuk anopheles betina tidak akan mendapatkan
nutrisi darah manusia untuk perkembangan telur-telurnya. Jadi nyamuk mempunyai
kepentingan dengan manusia untuk melanjutkan keturunannya.
Nyamuk
Malaria ibarat pesawat pembom. Hanya menimbulkan kebisingan di telinga dan
sedikit rasa gatal saja seandainya mereka tidak membawa Plasmodium dalam
tubuhnya. Sebenarnya nyamuk tidak punya kepentingan apa-apa dengan Plasmodium.
Tanpa keberadaan Plasmodium ia akan tetap hidup, disisi lain, ditumpangi Plasmodium ia juga tidak
terganggu.
PARASIT MALARIA
(PLASMODIUM)
Makhluk
yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop ini yang sebenarnya menimbulkan
penyakit pada manusia. Ada empat spesies (Plasmodium falciparum, vivax,
malariae dan ovale) yang menimbulkan penyakit malaria dengan karakteristik
berbeda.
Plasmodium
amat membutuhkan keduanya, baik nyamuk maupun manusia untuk merampungkan siklus
hidupnya. Keunikan Plasmodium adalah separo siklus hidupnya ada dalam tubuh
nyamuk (invertebrate host), yang kita kenal dengan fase sporogonik atau ekstrinsik
mulai dari tahap gametocyte sampai sporozoit. Separo siklus lagi berada dalam
tubuh manusia (vertebrate host) mulai dari sporozoit melalui dua tahapan yaitu
di luar sel darah merah (liver) yang kita kenal dengan nama siklus
eksoeritrositer dan di dalam sel darah merah (siklus eritrostrer) untuk menjadi
gametocyte yang siap masuk dalam tubuh nyamuk guna menyelesaikan siklus
hidupnya.
Masa
paling rawan dalam siklus hidup Plasmodium sebenarnya saat berada di dalam
tubuh nyamuk Anopheles karena amat dipengaruhi suhu ambien udara dan
kelembaban. Makin panas perkembangan makin cepat. Demikian pula umur nyamuk
amat berpengaruh. Plasmodium butuh waktu 10-18 hari untuk menyelesaikan siklus
dalam tubuh nyamuk. Kalau nyamuknya mati lebih dulu, maka siklus pun terhenti.
Siklus Hidup Plasmodium, CDC Atlanta |
MANUSIA
Dalam
hubungannya dengan nyamuk dan plasmodium, manusia yang paling dirugikan. Nyamuk
mungkin hanya membeli sedikit darah yang dibarter dengan rasa gatal, tetapi
plasmodium bisa meminta nyawa. Oleh sebab itu manusia harus berupaya keras
untuk membunuh nyamuk dan berobat bila terkena malaria.
Untuk
mencegah gigitan sekaligus membunuh nyamuk, manusia bisa menggunakan kelambu
(berinsektisida). Tempat perindukan nyamuk bisa dibasmi dengan
bergotong-royong. Dibandingkan HIV/AIDS dan TB Paru maka Malaria sebenarnya
dapat disembuhkan dalam 3 hari. Di daerah endemis sudah disiapkan Pos Malaria
Desa. Puskesmas sudah siap dengan obat kombinasi Artemisinin yang ces-pleng.
Tunggu apa lagi.
KESIMPULAN
Terkait tiga determinan di atas maka intervensi
penting yang harus dilakukan manusia adalah: (1) Membasmi nyamuk dan tempat
perindukannya; (2) mengobati penderita malaria dengan obat yang
direkomendasikan secara benar setelah sebelumnya dilakukan konfirmasi
laboratorium secara mikroskopis maupun dengan menggunakan Rapid Diagnostic Test;
(3) Di daerah endemis harus tidur dengan menggunakan kelambu berinsektisida; (4)
Memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil dan anak balita, dan (5) Jangan
menciptakan “Man made breeding places baru” (IwMM)
No comments:
Post a Comment