Menurut
CDC Atlanta, di dunia ini terdapat kurang-lebih 3500 spesies nyamuk. Salah
satunya adalah nyamuk Anopheles. Dari kurang-lebih 430 spesies Anopheles, hanya
30-40 spesies yang berpotensi menularkan malaria. Bila kita membaca Fact sheet
Malaria (WHO) maka dari jumlah tersebut terdapat kurang-lebih 20 spesies Anopheles
yang penting dalam penularan malaria (WHO). Kalau kita ibaratkan sebagai
maskapai penerbangan, “Anopheles Airlines” inilah maskapai penerbangan yang
berperan sebagai pengangkut penyebab penyakit Malaria sejak jamam purbakala
sampai sekarang. Kantor perwakilannya di dunia memang sudah menyempit, tetapi
tempat pendaratan pesawatnya ada dimana-mana, termasuk daerah subtropis,
kecuali di antartika.
Hanya
nyamuk Anopheles betina yang menggigit dan mengisap darah manusia. Dia butuh
darah manusia guna mencukupi kebutuhan nutrisi telur-telurnya. Sementara nyamuk
jantan cukup mengisap madu atau nectar dari tumbuh-tumbuhan dalam mencukupi kebutuhan nutrisinya.
NYAMUK HANYA VEKTOR
Nyamuk
Malaria hanyalah vektor atau kendaraan pengangkut makhluk penyebab malaria yang
sesungguhnya, yaitu sejenis protozoa yang disebut Plasmodium.
Pada waktu
menggigit manusia, nyamuk Anopheles dapat memasukkan parasit Malaria (dalam bentuk
sporozoit) ke dalam tubuh manusia atau sebaliknya, mengambil parasit Malaria (dalam bentuk
gametocyt) dari tubuh manusia. Selanjutnya semua berproses sesuai jalan hidup
masing-masing:
1. Nyamuk setelah memperoleh makanan
bergizi dari darah manusia, siap untuk bertelur dan melanjutkan keturunannya
2. Plasmodium dalam bentuk “sporozoit”
yang ada di dalam tubuh nyamuk, begitu memasuki
tubuh manusia langsung meneruskan siklus hidupnya. Pertama ia transit di
“liver”, ganti baju kemudian masuk ke “sel darah merah”, dari situ ia keluar
sebagai “gametocyt” yang siap menunggu jemputan “Anopheles Airlines”. Kembalilah ia ke tubuh nyamuk. Disitu ia akan
berproses lagi, dari gametocyt menjadi sporozoit yang siap untuk
dipindahkan ke manusia yang lain lagi.
3. Yang merana adalah manusia. Akibat
kemasukan Plasmodium ia menjadi sakit, yang
kalau tidak diobati akan semakin parah, semakin lemah dan lama-kelamaan
meninggal.
Bergantung dari sisi mana kita melihat dan menilai. Kalau kita memandang dari sisi "Partai Parasit" maka manusia dan nyamuk justru dibutuhkan keberadaannya dalam upaya Plasmodium meneruskan kelangsungan hidup.
Lain lagi kalau kita menganalisis dari sudut pandang "Partai Nyamuk", maka "Partai Plasmodium" dibubarkan juga tidak masalah sepanjang boleh ambil darah manusia. Sebagai imbalan, nyamuk bisa sedikit-sedikit membantu manusia dengan menyediakan dirinya sebagai makanan burung Walet maupun Kelelawar yang bermanfaat bagi manusia.
Tetapi karena kita adalah manusia, maka kalau boleh ya jangan mati karena anemia, jangan gatal akibat gigitan nyamuk dan dapat uang dari sarang burung Walet.
1. Nyamuk hanya bisa menularkan malaria kalau ada
Plasmodium (gametocyt) yang masuk ke dalam tubuhnya bersama darah manusia yang diisap waktu menggigit.. Tidak ada Plasmodium, tidak ada penularan, walau
nyamuk menggigit.
2. Plasmodium tidak bisa pindah dari satu
manusia ke manusia lainnya kalau tidak dibawa oleh nyamuk. Betapapun eratnya
kontak seseorang yang sehat dengan seseorang yang sakit Malaria, tidak akan ada
penularan kalau tidak ada nyamuk yang memindahkannya. Oleh sebab itu malaria
bukanlah penyakit yang ditularkan langsung dari manusia ke manusia seperti HIV/AIDS dan
Tuberculosis. Malaria adalah penyakit yang membutuhkan perantara, sehingga
disebut “Vector Borne Disease”.
3. Manusia hanya bisa sakit kalau ia
digigit nyamuk Anopheles betina yang membawa plasmodium (Sporozoit) di dalam tubuhnya.
4. Nyamuk Anopheles betina tidak dapat
memproduksi telur-telurnya kalau tidak mendapat tambahan gizi dari darah
manusia
5. Seandainya “manusia punah”, maka
plasmodium pasti ikut punah karena siklus hidupnya terputus. Nyamuk Anopheles
tidak harus ikut punah sepanjang ia masih bisa menggigit dan memperoleh darah manusia untuk kepentingan telur-telurnya.
PENUTUP:
Pendek
saja kata kuncinya, tetapi akan jadi panjang ceriteranya. Siklus hidup nyamuk ada di dua tempat: Air
dan darat. Siklus hidup plasmodium ada di dua tempat pula: Nyamuk dan manusia. Maka
kembalilah kita ke bangku sekolah dulu: Interaksi antara host, agent penyebab
penyakit (yang dalam hal ini dibawa oleh vektor Anopheles) dan lingkungan. Dengan
demikian ada tiga intervensi utama bila kita ingin sukses dalam pengendalian
Malaria. Yang pertama adalah mencegah gigitan nyamuk, yang kedua mengobati
penderita dan yang ketiga adalah membunuh nyamuk termasuk intervensi
lingkungan. Mudah kelihatannya, rumit pelaksanaannya (IwMM)
No comments:
Post a Comment