Thursday, November 15, 2012

AKTOR AKTOR MALARIA

Menurut CDC Atlanta, di dunia ini terdapat kurang-lebih 3500 spesies nyamuk. Salah satunya adalah nyamuk Anopheles. Dari kurang-lebih 430 spesies Anopheles, hanya 30-40 spesies yang berpotensi menularkan malaria. Bila kita membaca Fact sheet Malaria (WHO) maka dari jumlah tersebut terdapat kurang-lebih 20 spesies Anopheles yang penting dalam penularan malaria (WHO). Kalau kita ibaratkan sebagai maskapai penerbangan, “Anopheles Airlines” inilah maskapai penerbangan yang berperan sebagai  pengangkut penyebab penyakit Malaria sejak jamam purbakala sampai sekarang. Kantor perwakilannya di dunia memang sudah menyempit, tetapi tempat pendaratan pesawatnya ada dimana-mana, termasuk daerah subtropis, kecuali di antartika.
 
Hanya nyamuk Anopheles betina yang menggigit dan mengisap darah manusia. Dia butuh darah manusia guna mencukupi kebutuhan nutrisi telur-telurnya. Sementara nyamuk jantan cukup mengisap madu atau nectar dari tumbuh-tumbuhan dalam mencukupi kebutuhan nutrisinya.
 
 
NYAMUK HANYA VEKTOR
 
Nyamuk Malaria hanyalah vektor atau kendaraan pengangkut makhluk penyebab malaria yang sesungguhnya, yaitu sejenis protozoa yang disebut Plasmodium.
 
Pada waktu menggigit manusia, nyamuk Anopheles dapat memasukkan parasit Malaria (dalam bentuk sporozoit) ke dalam tubuh manusia atau sebaliknya, mengambil parasit Malaria (dalam bentuk gametocyt) dari tubuh manusia. Selanjutnya semua berproses sesuai jalan hidup masing-masing:

1.    Nyamuk setelah memperoleh makanan bergizi dari darah manusia, siap untuk bertelur dan melanjutkan keturunannya

2.    Plasmodium dalam bentuk “sporozoit” yang ada di dalam tubuh nyamuk,  begitu memasuki tubuh manusia langsung meneruskan siklus hidupnya. Pertama ia transit di “liver”, ganti baju kemudian masuk ke “sel darah merah”, dari situ ia keluar sebagai “gametocyt” yang siap menunggu jemputan “Anopheles Airlines”.  Kembalilah ia ke tubuh nyamuk. Disitu ia akan berproses lagi, dari gametocyt menjadi sporozoit yang siap untuk dipindahkan  ke manusia yang lain lagi.

3.    Yang merana adalah manusia. Akibat kemasukan Plasmodium ia  menjadi sakit, yang kalau tidak diobati akan semakin parah, semakin lemah dan lama-kelamaan meninggal.

 
PERAN KOMPLEMENTER MANUSIA DAN NYAMUK
 
Bergantung dari sisi mana kita melihat dan menilai. Kalau kita memandang dari  sisi  "Partai Parasit" maka manusia dan nyamuk justru dibutuhkan keberadaannya dalam upaya Plasmodium meneruskan kelangsungan hidup. 
 
Lain lagi kalau kita menganalisis dari sudut pandang  "Partai Nyamuk", maka "Partai Plasmodium" dibubarkan juga tidak masalah sepanjang boleh ambil darah manusia. Sebagai imbalan, nyamuk bisa sedikit-sedikit membantu manusia dengan menyediakan dirinya sebagai makanan burung Walet maupun Kelelawar yang bermanfaat bagi manusia.
 
Tetapi karena kita adalah manusia, maka kalau boleh ya jangan mati karena anemia, jangan gatal akibat gigitan nyamuk dan dapat uang dari sarang burung Walet.

1.    Nyamuk hanya bisa menularkan malaria kalau ada Plasmodium (gametocyt) yang masuk ke dalam tubuhnya bersama darah manusia yang diisap waktu menggigit.. Tidak ada Plasmodium, tidak ada penularan, walau nyamuk menggigit.

2.    Plasmodium tidak bisa pindah dari satu manusia ke manusia lainnya kalau tidak dibawa oleh nyamuk. Betapapun eratnya kontak seseorang yang sehat dengan seseorang yang sakit Malaria, tidak akan ada penularan kalau tidak ada nyamuk yang memindahkannya. Oleh sebab itu malaria bukanlah penyakit yang ditularkan langsung dari manusia ke manusia seperti HIV/AIDS dan Tuberculosis. Malaria adalah penyakit yang membutuhkan perantara, sehingga disebut “Vector Borne Disease”.

3.    Manusia hanya bisa sakit kalau ia digigit nyamuk Anopheles betina yang membawa plasmodium (Sporozoit) di dalam tubuhnya.

4.    Nyamuk Anopheles betina tidak dapat memproduksi telur-telurnya kalau tidak mendapat tambahan gizi dari darah manusia

5.    Seandainya “manusia punah”, maka plasmodium pasti ikut punah karena siklus hidupnya terputus. Nyamuk Anopheles tidak harus ikut punah sepanjang ia masih bisa menggigit dan memperoleh darah manusia untuk kepentingan telur-telurnya.


PENUTUP:

Pendek saja kata kuncinya, tetapi akan jadi panjang ceriteranya. Siklus hidup nyamuk ada di dua tempat: Air dan darat. Siklus hidup plasmodium ada di dua tempat pula: Nyamuk dan manusia. Maka kembalilah kita ke bangku sekolah dulu: Interaksi antara host, agent penyebab penyakit (yang dalam hal ini dibawa oleh vektor Anopheles) dan lingkungan. Dengan demikian ada tiga intervensi utama bila kita ingin sukses dalam pengendalian Malaria. Yang pertama adalah mencegah gigitan nyamuk, yang kedua mengobati penderita dan yang ketiga adalah membunuh nyamuk termasuk intervensi lingkungan. Mudah kelihatannya, rumit pelaksanaannya (IwMM)

Rujukan bacaan:

No comments:


Most Recent Post