Monday, November 12, 2012

NOMOR SATU: PERUBAHAN PERILAKU

Bila kita bicara tentang Undang-undang, maka disebutkan pada pasal 11 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan  bahwa “Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan setinggi-tingginya”.
 
Bila kita bicara tentang Millennium Development Goals (MDGs) maka 5 dari 8 sasasaran milenium tersebut terkait langsung dengan kesehatan, yaitu: Memberantas kemiskinan dan kelaparan, Menurunkan angka kematian anak, Meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, Tuberkulosis dan Malaria serta Melestarikan lingkungan hidup.
 
Bila kita melihat 7 prioritas yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI mengenai kebijakan pembangunan di Indonesia, dikaitkan dengan “dua bila” di atas, maka prioritas pertama dan ke dua masing-masing adalah: (1) Percepatan upaya pencapaian MDGs bidang kesehatan dan (2) Upaya promotif dan preventif.
 
 
AIDS, TB DAN MALARIA: TERKAIT PERILAKU
 
“Perubahan perilaku” menjadi kata kunci. Supaya orang mampu berperilaku hidup sehat, tentunya harus memiliki pengetahuan setidak-tidaknya mengenai upaya-upaya promotif dan preventif: Yaitu apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit, dimana saja dan kapan saja. Pertanyaannya adalah apakah sebagian besar masyarakat sudah memiliki pengetahuan tersebut? Jawaban yang paling netral adalah, belum “sebagian besar”. Padahal memiliki pengetahuan dan selanjutnya melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat disamping bermanfaat untuk diri sendiri juga bermanfaat untuk orang lain, utamanya dalam pencegahan menjalarnya penyakit menular.
 
Goal ke 6 MDGs
AIDS, Tuberkulosis dan Malaria adalah penyakit menular yang masuk dalam sasaran MDGs 2015, yaitu pada Goal ke 6. Ketiga penyakit tersebut amat terkait dengan perilaku manusia. Tuberkulosis dan Malaria sudah ada sejak jaman purbakala, sementara AIDS baru muncul pada tahun 1981. Dua penyakit jaman purba dan satu penyakit era globalisasi. Ketiganya sebenarnya terkendali. Bahkan dikaitkan dengan target MDGs, untuk tuberkulosis sasaran sudah tercapai. Tetapi bagaimanapun harus disadari bahwa masih banyak perilaku yang harus diubah bila kita ingin masalah segera tuntas.
 
Hampir setahun yang lalu Bapak Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama memberi amanah untuk membuat web atau blog tentang ketiga penyakit ini. Kebetulan setelah saya purnabakti dari Kementerian Kesehatan, beliau masih menugasi  sebagai Technical Advisor untuk ATM (AIDS, Tuberkulosis dan Malaria). Ternyata tidak gampang. Bukan apa yang harus ditulis melainkan bagaimana menulisnya dan siapa yang akan menjadi pembacanya. Membuat blog ibarat mancing ikan. Yang mancing banyak, ikannya juga banyak, tetapi belum tentu ikan makan umpan. Pengalaman para blogger, sepanjang kita rajin mengupdate, setahun baru kelihatan hasilnya.
 
 
EPILOG
 
Sebelum mengubah perilaku maka orang harus punya sikap positif. Berarti orang harus memiliki pengetahuan. Oleh sebab itu promosi kesehatan menjadi amat penting. Tujuan penulisan dalam weblog ini adalah berkomunikasi dengan masyarakat khususnya yang awam dalam bidang kesehatan tentang ketiga penyakit: AIDS, Tuberkulosis dan Malaria.
 
Hari ini, 12 Nopember 2012 adalah Hari Kesehatan Nasional ke 48. Kebetulan temanya “Indonesia Cinta Sehat, Ibu Selamat Anak Sehat”. Bila kita cinta sehat tentunya harus punya mindset memelihara kesehatan, berarti harus mampu membudayakan upaya-upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Tanggal ini pula, 12 Nopember 2012 Blog “Mengenal AIDS, Tuberkulosis dan Malaria; Sehat Tanpa ATM” meminjam istilah sekarang, saya “launching” tanpa tepuk tangan. “Kalah cacak menang cacak” kata teman dari Jawa Timur. Coba dulu mas. Barangkali yang baca banyak dan manfaat. (IwMM)
 
Tema HKN ke 48 Tahun 2012

No comments:


Most Recent Post