Bila kita bicara tentang
Undang-undang, maka disebutkan pada pasal 11 Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
bahwa “Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk
mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan setinggi-tingginya”.
Bila kita bicara tentang Millennium
Development Goals (MDGs) maka 5 dari 8 sasasaran milenium tersebut terkait
langsung dengan kesehatan, yaitu: Memberantas kemiskinan dan kelaparan,
Menurunkan angka kematian anak, Meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS,
Tuberkulosis dan Malaria serta Melestarikan lingkungan hidup.
Bila kita melihat 7 prioritas yang
ditetapkan Kementerian Kesehatan RI mengenai kebijakan pembangunan di
Indonesia, dikaitkan dengan “dua bila” di atas, maka prioritas pertama dan ke
dua masing-masing adalah: (1) Percepatan upaya pencapaian MDGs bidang kesehatan
dan (2) Upaya promotif dan preventif.
AIDS, TB DAN MALARIA:
TERKAIT PERILAKU
“Perubahan perilaku” menjadi kata
kunci. Supaya orang mampu berperilaku hidup sehat, tentunya harus memiliki
pengetahuan setidak-tidaknya mengenai upaya-upaya promotif dan preventif: Yaitu
apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit, dimana saja dan kapan saja.
Pertanyaannya adalah apakah sebagian besar masyarakat sudah memiliki
pengetahuan tersebut? Jawaban yang paling netral adalah, belum “sebagian
besar”. Padahal memiliki pengetahuan dan selanjutnya melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat disamping bermanfaat untuk diri sendiri juga bermanfaat
untuk orang lain, utamanya dalam pencegahan menjalarnya penyakit menular.
Goal ke 6 MDGs |
AIDS, Tuberkulosis dan Malaria adalah
penyakit menular yang masuk dalam sasaran MDGs 2015, yaitu pada Goal ke 6.
Ketiga penyakit tersebut amat terkait dengan perilaku manusia. Tuberkulosis dan
Malaria sudah ada sejak jaman purbakala, sementara AIDS baru muncul pada tahun
1981. Dua penyakit jaman purba dan satu penyakit era globalisasi. Ketiganya
sebenarnya terkendali. Bahkan dikaitkan dengan target MDGs, untuk tuberkulosis
sasaran sudah tercapai. Tetapi bagaimanapun harus disadari bahwa masih banyak
perilaku yang harus diubah bila kita ingin masalah segera tuntas.
Hampir setahun yang lalu Bapak Dirjen
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama
memberi amanah untuk membuat web atau blog tentang ketiga penyakit ini.
Kebetulan setelah saya purnabakti dari Kementerian Kesehatan, beliau masih
menugasi sebagai Technical Advisor untuk ATM (AIDS, Tuberkulosis dan
Malaria). Ternyata tidak gampang. Bukan apa yang harus ditulis melainkan bagaimana
menulisnya dan siapa yang akan menjadi pembacanya. Membuat blog ibarat mancing
ikan. Yang mancing banyak, ikannya juga banyak, tetapi belum tentu ikan makan
umpan. Pengalaman para blogger, sepanjang kita rajin mengupdate, setahun baru
kelihatan hasilnya.
EPILOG
Sebelum mengubah perilaku maka orang
harus punya sikap positif. Berarti orang harus memiliki pengetahuan. Oleh sebab
itu promosi kesehatan menjadi amat penting. Tujuan penulisan dalam weblog ini
adalah berkomunikasi dengan masyarakat khususnya yang awam dalam bidang
kesehatan tentang ketiga penyakit: AIDS, Tuberkulosis dan Malaria.
Hari ini, 12 Nopember 2012 adalah Hari
Kesehatan Nasional ke 48. Kebetulan temanya “Indonesia Cinta Sehat, Ibu Selamat
Anak Sehat”. Bila kita cinta sehat tentunya harus punya mindset memelihara
kesehatan, berarti harus mampu membudayakan upaya-upaya promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit. Tanggal ini pula, 12 Nopember 2012 Blog “Mengenal AIDS,
Tuberkulosis dan Malaria; Sehat Tanpa ATM” meminjam istilah sekarang, saya “launching”
tanpa tepuk tangan. “Kalah cacak menang cacak” kata teman dari Jawa Timur.
Coba dulu mas. Barangkali yang baca banyak dan manfaat. (IwMM)
Tema HKN ke 48 Tahun 2012 |
No comments:
Post a Comment